Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika OPEC Tak Pangkas Produksi, Banjir Pasokan Minyak Terus Terjadi sampai 2017

Kompas.com - 12/10/2016, 17:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

PARIS, KOMPAS.com — Agensi Energi Internasional (IEA) menyatakan, banjir pasokan minyak akan terus terjadi secara masif pada tahun 2017. Ini terjadi apabila Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak menepati janjinya untuk memangkas produksi minyak.

Harga minyak mulai merangkak menuju pemulihan sejak OPEC menyatakan pada bulan September 2016 lalu bahwa negara-negara yang tergabung dalam organisasi itu akan mengurangi produksi, yang rinciannya akan dirundingkan pada pertemuan lanjutan bulan November 2016.

Menurut IEA, persetujuan itu akan mempercepat proses dalam menangani pasokan minyak global.

"Meski dengan tanda-tanda tentatif bahwa menggembungnya pasokan mulai menurun, outlook permintaan-penawaran kami mengindikasikan bahwa pasar dapat tetap dalam kondisi kelebihan pasokan pada paruh pertama tahun depan," tulis IEA dalam laporan bulanannya seperti dikutip Channel News Asia, Rabu (12/10/2016).

Menurut IEA, jika OPEC tetap bertahan pada target barunya, yakni memangkas produksi minyak, maka keseimbangan kembali di pasar dapat terjadi lebih cepat. Meski awalnya disambut skeptis oleh para analis, persetujuan OPEC untuk memangkas produksi telah memberi penguatan di pasar minyak.

IEA mencatat, harga minyak sudah menguat 15 persen sejak pengumuman OPEC pada 28 September 2016 lalu. Harga minyak pun mencapai level tertingginya dalam beberapa bulan pada Senin (10/10/2016) setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan negaranya, yang bukan anggota OPEC, siap bersama-sama dengan OPEC untuk membatasi produksi minyak.

Pada perdagangan pagi hari di Eropa, Selasa (11/10/2016) waktu setempat, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) dan North Sea Brent berada di atas level 50 dollar AS per barrel, yakni masing-masing 50,90 dollar AS dan 52,89 dollar AS per barrel.

"Masa tunggu sudah berakhir. OPEC secara efektif sudah meninggalkan kebijakan pasar bebasnya yang sudah dianut sejak hampir dua tahun lalu," kata IEA.

OPEC, yang dipimpin Arab Saudi, telah memproduksi minyak hingga mencapai rekor untuk memperoleh pangsa pasar terhadap pesaingnya. Ini membuat harga minyak jatuh secara dramatis sejak tahun 2014 dan menyebabkan luka finansial bagi semua produsen minyak. 

Kompas TV Rusia Ikut Negara OPEC Pangkas Produksi Minyak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com