Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tebusan "Tax Amnesty" via BCA Rp 40 Triliun, di Danamon Rp 2,6 Triliun

Kompas.com - 27/10/2016, 07:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua perbankan nasional mencatatkan pertumbuhan dana tax amnesty yang masuk ke kas mereka hingga akhir Oktober 2015, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Danamon Tbk (BDMN).

Dana tax amnesty yang masuk tersebut berasal dari realisasi dana tebusan dan repatriasi.

Jahja Setiaatmadja Direktur Utama BCA mengatakan bahwa untuk dana tebusan sampai akhir Oktober 2016 yang sudah masuk BCA sebesar Rp 38 triliun. Sedangkan untuk dana repatriasi yang masuk tercatat sebesar Rp 8,2 triliun.

“Banyak peserta tax amnesty yang menanyakan untuk menempatkan dananya di beberapa ekuitas atau produk investasi lain,” ujar Jahja, Rabu (26/10/2016).

Untuk dana repatriasi, Jahja mengatakan dalam praktiknya memang tidak bisa langsung masuk ke ekuitas bank. Hal ini karena peserta tax amnesty pasti melihat bagaimana kondisi ekonomi kedepannya.

Sementara Bank Danamon mencatatkan realisasi dana tax amnesty yang cukup besar sampai akhir Oktober. Yakni mencapai sebesar Rp 2,6 triliun.

Muliadi Rahardja Wakil Direktur Utama Bank Danamon mengatakan, selain uang tebusan, tercatat dana repatriasi yang sudah masuk tercatat sebesar Rp 200 miliar.

“Beberapa produk yang dipilih diantaranya adaah obligasi dan mutual fund,” ujar Muliadi.

Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Bank Danamon menambahkan, pihaknya mengharapkan program tax amnesty berhasil, sehingga bisa memacu pertumbuhan ekonomi tahun depan. Dengan ekonomi bagus diharapakan pertumbuhan kredit juga bisa positif.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan, sampai Rabu (26/10/2016) tercatat dana tebusan yang sudah dicatatkan pemerintah sebesar Rp 97,8 triliun.

Sedangkan total dana repatriasi yang sudah masuk berjumlah sebesar Rp 143 triliun. (Galvan Yudistira)

Kompas TV Masuk Periode 3%, Dana Tax Amnesty Melambat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com