Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekraf: Penambahan Layar Bioskop Dongkrak Industri Film Nasional

Kompas.com - 01/11/2016, 10:15 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) tengah berupaya mengakselerasi industri kreatif dalam negeri, salah satunya adalah industri film nasional.

Kepala Bekraf Triawan Munaf mengungkapkan, caranya dengan penambahan layar bioskop hingga 3.000 hingga 5.000 layar bioskop di seluruh Indonesia.

Dia menjelaskan, dengan penambahan tersebut dihatapkan akan berimbas pada pningkatan jumlah penonton hingga kontribusi industri film terhadap Gross Domestic Product (GDP) nasional yang saat ini belum ada satu persen.

"Untuk menarik jumlah penonton, tentu jumlah layar bioskopnya juga harus ditambah. Contohnya film Warkop DKI Reborn. Film ini sebenarnya punya nilai komersial, tetapi penontonnya tidak sampai tujuh juta karena terbatasnya jumah layar bioskop," kata Kepala Bekraf Triawan Munaf dalam Gala Dinner Insan Media di Jakarta, Senin malam (31/10/2016).

Dia menjelaskan, saat ini di Indonesia baru ada 1.200 layar bioskop, jumlah itu jika dibandingkan setara dengan jumlah layar bioskop di kota Shanghai saja.

Dengan itu, pihaknya menilai penambahan layar bioskop menjadi hal yang penting, khususnya di daerah-daerah yang belum terjamah bioskop. 

Bekraf sendiri saat ini telah membuka Daftar Negatif Investasi (DNI). Dengan DNI nantinya orang luar dapat berinvestasi 100 persen di industri perfilman nasional.

"Saat ini juga sedang dikaji oleh BKPM supaya industri film di Indonesia bisa dapat insentif pajak dari pemerintah. Lewat cara ini mudah-mudahan industri film indonesia akan lebih maju," ungkapnya.

Beberapa waktu lalu, Bekraf telah membangun bioskop temporer di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat sebagai persembahan Bekraf untuk masyarakat.

Hanya saja bioskop yang dihadirkan sifatnya belum permanen dan dibangun di atas laut. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Badan Ekonomi Kreatif mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif.

Kompas TV Ini Dia Bioskop Khusus Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com