JAKARTA, KOMPAS.com – Industri keuangan Indonesia saat ini diramaikan dengan jumlah bank yang amat banyak. Hingga paruh pertama 2016, jumlah bank yang ada di Indonesia mencapai 118 bank.
Namun demikian, meski perbankan di Indonesia masih diwarnai banyak pemain, industri perbankan Tanah Air dinilai masih solid. Apa alasannya?
“Di Indonesia, bank sangat solid,” jelas R Andi Kartiko Utomo, Head of E-banking & Non Traditional Banking PT Bank QNB Indonesia Tbk ketika berbincang dengan wartawan di kantornya di Jakarta, Rabu (2/11/2016).
Andi menjelaskan, dirinya sudah membandingkan perbankan Indonesia dengan perbankan di negara-negara lain. Namun demikian, ia melihat perbankan Indonesia berada pada kondisi yang solid, salah satunya karena ketatnya pengawasan dari regulator.
“Saya sudah lihat beberapa negara, Indonesia termasuk perbankan yang sangat solid, terstruktur dan benar-benar diawasi oleh regulator,” ungkap Andi.
Pada saat yang bersamaan, persaingan di antara perbankan di Tanah Air juga dipandang semakin ketat.
Andi menjelaskan, perbankan yang masuk kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II seperti perseroan tentu saja sulit untuk bersaing dengan perbankan besar BUKU IV.
Oleh karena itu, kata Andi, perbankan harus terus melakukan inovasi layanan maupun produk untuk dapat tetap bertahan dalam lingkungan yang penuh persaingan tersebut.
Apalagi, sejalan dengan perkembangan teknologi dan tingkat ekonomi masyarakat, kebutuhan nasabah kian bertambah.
“Kalau lihat bank BUKU IV, mereka sudah sangat established, sangat kuat baik dari sisi network, jangkauan, dan ATM di mana-mana. Sebagai bank baru, QNB harus melihat peta ini dan di mana room yang kita bisa tumbuh,” tutur Andi.