Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diplomasi Ekonomi Penting untuk Hadapi Tantangan Global

Kompas.com - 03/11/2016, 12:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan, tantangan ekonomi global saat ini terus berlanjut dan kian kompleks.

Kondisi yang dihadapi saat ini bukan hanya perlambatan ekonomi, namun juga ketidakpastian ekonomi dunia, yang membutuhkan kebijakan yang tepat.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan, dalam beberapa tahun terakhir proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia selalu direvisi ke bawah.

Ini tentu saja membuat ruang bagi otoritas membuat kebijakan begitu terbatas dan pilihan kebijakan juga terbatas.

"Pertumbuhan ekonomi dunia yang terus direvisi ke bawah dan ketidakpastian kondisi keuangan yang terus menghantui kita dan bahkan membelenggu kita untuk membuka ruang bagi kebijakan," kata Perry di kantornya di Jakarta, Kamis (3/11/2016).

Menurut Perry, saat ini bank sentral sudah menjalin kerja sama dalam forum koordinasi untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi global.

Namun demikian, seringkali dalam forum tersebut sulit untuk menentukan suatu kebijakan yang sama karena perbedaan tujuan negara.

"Bagaimana sulitnya menginisiasi dan diplomasi di bidang ekonomi dan keuangan global. Dalam konteks keuangan global bagaiamana melakukan koordinasi makroekonomi dan reformasi struktural karena kepentingan negara berkembang sering bertolak belakang," ungkap Perry.

Oleh sebab itu, pilihan yang ditempuh adalah membuat kerja sama bilateral atau regional. Di sisi lain, kesiapan masing-masing negara untuk saling menguntungkan dalam kerja sama perlu dilakukan.

"Itu lingkungan dalam ekonomi dan perdagangan yang tidak lagi bisa menghasilkan inisiatif global akhirnya kerja sama bilateral atau regional. Tetapi jangan sampai kita dibanjiri terus oleh persaingan global. Ini isu kenapa diplomasi ekonomi jadi kunci bagi semua pemimpin," terang Perry.

Kompas TV Bank Dunia Optimis Dengan Ekonomi RI 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com