JAKARTA, KOMPAS.com - Sejalan dengan berakhirnya periode pemilihan presiden (pilpres) AS dan munculnya Donald Trump sebagai presiden terpilih, menimbulkan pandangan mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS atau Fed Fund Rate (FFR).
Ada kemungkinan yang besar bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya pada bulan Desember 2016 mendatang.
Bahkan, probabilitas kenaikan FFR pada Desember 2016 mendatang kian besar, yakni mencapai 94 persen.
Padahal, The Fed sudah memutuskan menahan suku bunga FFR pada pertemuan FOMC bulan Oktober 2016 lalu.
Akan tetapi, mantan Menteri Keuangan (Menkeu) M Chatib Basri menyatakan dirinya yakin The Fed tidak akan menaikkan suku bunga FFR pada tahun 2016 ini? Apa alasannya?
"Saya melihat The Fed cenderung tidak menaikkan Fed Fund Rate pada bulan Desember 2016. Di dalam kondisi ketidakpastian ini mereka mungkin tidak akan melakukan," kata Chatib pada acara "UOB Indonesia Economic Outlook 2017," Rabu (16/11/2016).
Menurut Chatib, AS saat ini dalam kondisi ketidakpastian. Apalagi, ada kemungkinan pula Trump akan melakukan ekspansi fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS dan menurunkan pajak.
Apabila Trump benar-benar akan melakukan ekspansi fiskal, maka likuiditas akan dibutuhkan. Di saat itulah The Fed dapat menaikkan suku bunga acuan FFR.
"Kalau memang begitu, maka tingkat bunga akan naik. Saya perkirakan kenaikan (FFR) masih akan di tahun 2017 atau 2018," jelas Chatib.