Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maskapai Penerbangan Murah Dorong Kenaikan Lalu Lintas Udara

Kompas.com - 03/01/2017, 11:31 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

MONTREAL, KOMPAS.com - Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) melaporkan, lalu lintas penumpang udara secara global kembali meningkat pada tahun 2016 meski dalam laju yang lebih lambat.

Peningkatan ini didorong pertumbuhan maskapai penerbangan murah.

Mengutip Channel News Asia, Selasa (3/1/2017), ICAO melaporkan setidaknya 3,7 miliar penumpang diangkut oleh maskapai di seluruh dunia pada tahun 2016. Angka ini meningkat 6 persen dibandingkan tahun 2015.

Pertumbuhan secara signifikan terjadi di Timur Tengah (11,2 persen), Asia (8 persen), Amerika Latin (6,5 persen), dan Afrika (5,7 persen).

Pertumbuhan melambat dilaporkan terjadi di Eropa (4,3 persen) dan Amerika Utara (3,5 persen).

"Sekitar separuh dari pelancong dunia yang bepergian lintas batas internasional setiap tahun diangkut oleh (transportasi) udara," tulis ICAO dalam pernyataannya.

Maskapai penerbangan murah menyumbang 28 persen dari keseluruhan lalu lintas udara.

Maskapai-maskapai tersebut mengangkut lebih dari 1 miliar penumpang pada tahun 2016, pertama kalinya sepanjang masa.

Di Eropa, maskapai penerbangan murah mengangkut hampir sepertiga dari total penumpang. Adapun di Asia mencapai 31 persen dan Amerika Utara 25 persen.

"Peningkatan kehadiran maskapai penerbangan murah, khususnya di negara-negara berkembang berkontribusi pada keseluruhan pertumbuhan lalu lintas penumpang," ungkap ICAO.

Peningkatan lalu lintas penumpang dan biaya bahan bakar yang lebih murah membantu mendorong laba operasional maskapai penerbangan.

ICAO mencatat, keseluruhan laba operasional maskapai penerbangan global mencapai 60 miliar dollar AS pada tahun 2016, lebih tinggi 2 miliar dollar AS dibandingkan tahun 2015.

Kompas TV Korean Air Latih Awak Kabin Gunakan Pistol Kejut


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com