Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Makin Gawat, Venezuela Rombak Tim Ekonomi

Kompas.com - 05/01/2017, 17:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

CARACAS, KOMPAS.com – Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan perombakan tim ekonomi di dalam kabinetnya.

Beberapa posisi yang dirombak antara lain menteri keuangan dan menteri perminyakan, tujuannya untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang muncul akibat anjloknya harga minyak.

Mengutip CNBC, Kamis (5/1/2016), Venezuela mengalami inflasi yang mencapai tiga digit, kelangkaan berbagai produk pangan dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Frekuensi aksi unjuk rasa di jalan-jalan di penjuru negeri itu pun meningkat, sementara Maduro menyatakan bahwa dirinya adalah korban “perang ekonomi.”

Ekonom Ramon Lobo ditunjuk sebagai menteri keuangan sekaligus wakil presiden di bidang ekonomi, membuatnya sebagai pejabat ekonomi tertinggi di Venezuela. Lobo pernah menjabat sebagai legislator Partai Sosialis yang kini berkuasa.

Maduro menyatakan bahwa Lobo merupakan pakar di bidang anggaran. Sementara itu, Nelson Martinez ditunjuk sebagai menteri perminyakan yang baru. Martinez sebelumnya menjabat sebagai pimpinan perusahaan pemurnian minyak Citgo yang berpusat di Amerika Serikat.

Adapun menteri perminyakan sebelumnya, Eulogio Del Pino, akan tetap menjabat sebagai presiden perusahaan minyak milik negara PDVSA. Biasanya, menteri perminyakan akan juga merangkap sebagai perwakilan negara di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Selama tiga tahun terakhir, Venezuela sebagai anggota OPEC adalah pihak yang paling lantang menyerukan pemangkasan produksi. Para ekonom memandang, ekonomi Venezuela tidak akan tumbuh kecuali jika pemerintah mencabut kontrolnya yang dapat memicu korupsi dan sistem kendali harga yang disfungsional.

Selain itu, pemerintah juga harus membatalkan ratusan nasionalisasi yang menyebabkan banyak industri menjadi tak produktif.

Bank sentral Venezuela tidak mempublikasikan statistik ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi maupun inflasi untuk tahun 2016. Namun demikian, pada bulan Februari 2016 lalu, bank sentral menyatakan inflasi indeks harga konsumen (IHK) melonjak 181 persen pada 2015 dan pertumbuhan ekonomi terkontraksi 5,7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com