Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permudah Cara Pelaporan, BPK Luncurkan Dua Aplikasi "E-Auditing"

Kompas.com - 10/01/2017, 16:00 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI meluncurkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) 2017 dan Aplikasi Sistem Informasi Pemantauan Tindak Lanjut (SIPTL) pemeriksaan keuangan.

Dua sistem berbasis informasi teknologi itu diluncurkan bersamaan dengan peresmian renovasi museum BPK di komplek Bakorwil, Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin (9/1/2017).

Wakil Ketua BPK RI, Sapto Amal Damandari, menjelaskan SPKN terus mengalami inovasi dan pembaharuan selama 10 tahun terakhir.

SPKN 2017 menjadi awal penguatan kualitas kerja serta konsistensi BPK untuk membuat SPKN sesuai standar nasional maupun internasional.

Adapun aplikasi SIPTL bermanfaat untuk mempercepat rekomendasi serta tindak lanjut temuan BPK apabila temuan tersebut berlanjut ke ranah hukum.

"Intinya agar tanggung jawab pengelolaan keuangan negara itu menjadi lebih transparan, akuntabel, terpenuhi kebutuhan akses informasi yang realtime," ujar Sapto.

Aplikasi ini dinilai Sapto sebagai upaya yang efektif dan efisien, pasalnya antara BPK dan pihak pengelola keuangan yang diperiksa bisa saling berkomunikasi langsung melalui jaringan online, dengan cepat, akurat serta dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun.

Terlebih selama ini tenaga auditor BPK masih tergolong minim untuk menangani banyak pemeriksaan di berbagai entitas di seluruh Indonesia.

"Kalau sebelumnya kan lama bisa 180 hari lebih. Dengan itu barangkali seminggu selesai, sehingga tidak ada tindak lanjut yang tidak dilakukan, duit negara jadi bisa betul-betul efisien dipakai," jelasnya.

Menurutnya, sistem ini sangat menyingkat waktu sepanjang kedua belah pihak betul-betul mau mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan negara.

BPK, kata Sapto, sudah meminta Gubernur Jawa Tengah dan kepada daerah lainnya agar pemerintah daerah juga aktif melaporkan keuangan.

"Inspektorat, di Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota juga harus ikut. Jangan hanya kami (BPK) yang aktif. Dengan begitu laporan keuangannya bisa membaik, korupsi bisa dicegah," tandasnya.

Terkait kesiapan penerapan SIPTL itu, Saptu menyebut telah melakukan desiminasi ke 700 intetitas termasuk ke sekitar 500 Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia.

"Pelaporan keuangan mulai awal tahun 2017 sudah bisa memakai sistem ini," ucap Sapto.

Untuk menjamin keamanan data dan informasi, aplikasi SIPTL tersebut telah dilakukan assesment Lembaga Sandi Negara (Lensaneg).

Penandatanganan kesepakatan dengan Lensaneg sudah dilakukan bersamaan dengan peluncuran SIPTL BPK di Kota Magelang.

(Baca: BPK Akan Luncurkan "E-auditing" Awal 2017 )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com