Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI: Sepanjang 2016, Aduan Sektor Perbankan Mendominasi

Kompas.com - 23/01/2017, 13:39 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan, sepanjang 2016 telah menerima 781 aduan langsung konsumen dan 1.038 aduan melalui telepon.

Dari jumlah tersebut 56 persen didominasi oleh tiga sektor utama yaitu perbankan, perumahan, dan belanja online.

Ketua Harian Pengurus YLKI Tulus Abadi mengatakan, pengaduan jasa keuangan masih mendominasi aduan yang masuk di YLKI, baik dari aduan perbankan, asuransi maupun pembiayaan dengan total 249 aduan.

"Aduan perbankan masih di dominasi aduan ke Bank Mandiri selama tiga tahun berturut-turut," ujar Tulus saat konfrensi pers di Kantor YLKI Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (23/1/2017).

Menurutnya, tingginya pengaduan Jasa Keuangan menunjukkan pihak internal Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) tidak mampu menyelesaikan permasalahan konsumennya sehingga konsumen meminta bantuan kepada pihak ketiga.

"Tren aduan jasa keuangan saat ini adalah terkait kredit macet atau konsumen gagal bayar yang mengeluhkan proses penagihan oleh debt collector, proses penarikan, biaya tarik yang tinggi, serta proses penyelesaian sengketa yang dirasakan dipersulit," papar Tulus.

Sementara itu, dari data YLKI selama 2016 untuk aduan perbankan ada 160 pengaduan dengan jenis-jenis berbeda mulai dari gagal bayar, pembobolan, layanan, bunga, sertifikat, sistem transasksi, informasi, penyalahgunaan data, biaya, dan penipuan.

Dari urutan teratas aduan diajukan kepada Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mega, Bank Tabugan Negara (BTN), dan CIMB Niaga.

Namun, Tulus menegaskan, dari lima perbankan tersebut yang menempati teratas dalam hal aduan konsumen melalui YLKI, hanya bank BTN saja yang tidak memberikan respon terkait adanya aduan konsumen melalui YLKI.

"Bank BTN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak pernah merespon pengaduan masyarakat via YLKI, dan ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mesti lakukan peneguran," tegas Tulus.

Berdasarkan data YLKI pada 2016 untuk produk perbankan yang dikeluhan konsumen diantaranya, kredit sebesar 38 persen, kartu kredit 33 persen, kredit kepemilikan rumah (KPR) 16 persen, tabungan 6 persen, ATM 4 persen, terakhir deposito dan giro 2 persen.

Untuk aduan pada di pembiayaan ada 57 aduan dengan tren permasalahan seperti penarikan kendaraan, over kredit bermaslah, perilaku debt collector, dan perhitungan denda dan biaya.

Sementara aduan di asuransi ada 32 aduan, dengn tren peasalahan seperti penolakan klaim asuransi, informaai produk yang tidak transparan, prosedur yang berbelit-belit, serta pembatalan yang sulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com