Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darmin Nasution: Kelapa Sawit adalah Komoditas Andalan Indonesia

Kompas.com - 02/02/2017, 13:10 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia memiliki tujuh komoditas perkebunan potensial, yakni kelapa, cokelat, teh, kopi, pala, tebu, dan karet. Dari ke tujuh komoditas tersebut, sawit berada di peringkat paling atas yang menjadi andalan Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution saat menghadiri Pertemuan Nasional Sawit Indonesia, di Hotel Borobudur di Jakarta, Kamis (2/2/2017).

"Harus kita akui bersama bahwa kelapa sawit adalah andalan dan kebanggaan kita," ujar mantan Gubernur Bank Indonesia ini.

Darmin menyebut, produk-produk turunan kelapa sawit memberikan kontribusi ekspor sebesar 75 persen dari sektor non-minyak bumi dan gas (migas). Sehingga, sawit menjadi salah satu penyumbang pemasukan terbesar ke negara.

Melihat besarnya potensi yang dihasilkan produk-produk turunan sawit, pemerintah semakin fokus mendorong kemajuan industri kelapa sawit nasional, yang tujuannya untuk memenuhi permintaan kebutuhan produk sawit di pasar nasional maupun internasional.

"Kita cari apa saja kekurangan yang ada di perkebunan kelapa sawit yang tidak ada di perkebunan lain. Kita cari opsi sistem untuk itu," terang Darmin.

Selain itu, untuk terus meningkatkan produksi sawit, pemerintah tengah terfokus pada peremajaan lahan kelapa sawit dengan mengombinasikan program kerja pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan juga dunia usaha.

"Tidak perlu kerja sama erat, yang penting sinerginya harus ada sehingga dilaksanakan dengan baik," pungkasnya.

Kompas TV Pemerintah Hentikan Pembukaan Lahan Sawit Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com