Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih OCBC NISP 2016 Tumbuh 19 Persen Jadi Rp 1,8 Triliun

Kompas.com - 07/02/2017, 19:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank OCBC NISP Tbk mencatat laba bersih 2016 sebesar Rp 1,8 triliun, tumbuh 19 persen dibandingkan tahun 2015 yang senilai Rp 1,5 triliun 

Total aset OCBC NISP tercatat tumbuh 15 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 120,5 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi Rp 138,2 triliun. Kenaikan aset ini didorong oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 9 persen (yoy) dari Rp 85,9 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi Rp 93,4 triliun pada akhir tahun 2016.

"Pertumbuhan kredit tersebut seiring dengan strategi manajemen risiko dan prinsip kehati-hatian," kata Direktur Utama OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam keterangan resmi, Selasa (7/2/2017).

Parwati menjelaskan, OCBC NISP menjaga kualitas kreditnya dengan mencatatkan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 1,9 persen dan nett sebesar 0,8 persen.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) perseroan tumbuh 19 persen (yoy) dari Rp 87 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi Rp 104 triliun pada akhir tahun 2016.

Pertumbuhan dana murah yang dihasilkan dari tabungan maupun giro ditambah dengan perolehan dana deposito menjadi salah satu katalis positif bagi kinerja DPK perseroan. Komposisi simpanan nasabah terdiri dari 60 persen pada portfolio deposito, 24 persen pada giro, serta 16 persem pada tabungan.

“Pertumbuhan dana pihak ketiga tidak lepas dari kualitas yang dijaga dengan fokus utama pada Current Account Saving Account (CASA). Upaya untuk menggenjot pertumbuhan CASA yang positif terus dilakukan melalui peningkatan kualitas produk dan layanan serta mengembangkan program-program yang dapat memberikan nilai tambah serta sesuai dengan kebutuhan nasabah” ujar Parwati.  

“Insiatif pemerintah dalam meningkatkan perekonomian Indonesia membuat kami optimis di tahun 2017. OCBC NISP akan terus melakukan inovasi produk dan layanan keuangan sebagai pilar pertumbuhan bank," tutur Parwati.

Kompas TV Parwati Jabat CEO OCBC Sejak 2008

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com