Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Cabai, Pendapatan Pedagang Pasar Turun hingga 40 Persen

Kompas.com - 08/02/2017, 14:37 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang sayuran pasar tradisional mengaku pendapatannya menurun akibat harga cabai yang terus mengalami kenaikan. Salah satu sebabnya, harga cabai rawit merah yang naik hingga Rp 160.000 per kilogram. 

Pedagang sayuran di Pasar Minggu, Suwarti (58), mengatakan, penurunan pendapat disebabkan oleh menurunnya penjualan cabai rawit merah. Pendapatannya rata-rata turun dari 30 persen hingga 40 persen. 

(Baca: Pasokan Kurang, Harga Cabai Rawit Merah Naik Hingga Rp 160.000 per Kg)

"Jadi tadinya beli setengah kilogram, pas harga naik belinya cuma seperempat kilogram. Jadi harga cabai ngaruh ke pendapatannya juga," ujar Suwarti saat diwawancarai Kompas.com di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (8/2/2017). 

Sementara itu, pedagang pasar lainnya Tini (50), mengatakan, dengan harga Rp 160.000 per kg banyak pedagang yang tidak menjual cabai rawit merah. Sebab, pedagang tidak mau ambil risiko untuk merugi jika menjual dengan harga tersebut. 

"Jadi kalau harga segitu, kami jualnya juga bingung berapa," katanya.

Oleh karena itu, dia meminta kepada pemerintah agar dapat memasok lebih banyak cabai rawit merah sehingga harga bisa mengalami penurunan. Harga cabai rawit merah, kata dia, idealnya sebesar Rp 50.000. 

"Ya kami harap harga bisa standar lagi. Biar kami jualnya untung, pembeli juga enggak keberatan," tandasnya. 

Sebelumnya, harga cabai kembali mengalami kenaikan pada awal Februari 2017 ini. Cabai yang mengalami kenaikan tinggi yakni pada cabai rawit merah yang menembus harga Rp 160.000 per kg.

Kompas TV Harga Cabai di Pasaran Masih Tinggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com