JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang sayuran pasar tradisional mengaku pendapatannya menurun akibat harga cabai yang terus mengalami kenaikan. Salah satu sebabnya, harga cabai rawit merah yang naik hingga Rp 160.000 per kilogram.
Pedagang sayuran di Pasar Minggu, Suwarti (58), mengatakan, penurunan pendapat disebabkan oleh menurunnya penjualan cabai rawit merah. Pendapatannya rata-rata turun dari 30 persen hingga 40 persen.
(Baca: Pasokan Kurang, Harga Cabai Rawit Merah Naik Hingga Rp 160.000 per Kg)
"Jadi tadinya beli setengah kilogram, pas harga naik belinya cuma seperempat kilogram. Jadi harga cabai ngaruh ke pendapatannya juga," ujar Suwarti saat diwawancarai Kompas.com di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Sementara itu, pedagang pasar lainnya Tini (50), mengatakan, dengan harga Rp 160.000 per kg banyak pedagang yang tidak menjual cabai rawit merah. Sebab, pedagang tidak mau ambil risiko untuk merugi jika menjual dengan harga tersebut.
"Jadi kalau harga segitu, kami jualnya juga bingung berapa," katanya.
Oleh karena itu, dia meminta kepada pemerintah agar dapat memasok lebih banyak cabai rawit merah sehingga harga bisa mengalami penurunan. Harga cabai rawit merah, kata dia, idealnya sebesar Rp 50.000.
"Ya kami harap harga bisa standar lagi. Biar kami jualnya untung, pembeli juga enggak keberatan," tandasnya.
Sebelumnya, harga cabai kembali mengalami kenaikan pada awal Februari 2017 ini. Cabai yang mengalami kenaikan tinggi yakni pada cabai rawit merah yang menembus harga Rp 160.000 per kg.