Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed: Tak Bijak jika Terlalu Lama Tahan Suku Bunga

Kompas.com - 15/02/2017, 10:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

WASHINGTON, KOMPAS.com - Gubernur bank sentral AS Federal Reserve Janet Yellen di hadapan Kongres menyatakan tidak bijak apabila terlalu lama menunggu waktu yang pas untuk menaikkan suku bunga. Pasalnya, ekonomi AS terus tumbuh dan inflasi meningkat.

Mengutip CNBC, Rabu (15/2/2017), Yellen menyatakan meski The Fed menargetkan kenaikan suku bunga secara gradual dan menjaga kebijakan tetap akomodatif, namun memasang suku bunga agar kembali ke level normal adalah hal yang penting.

Oleh sebab itu, The Fed akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga ke depan. Pernyataan Yellen tersebut membuat reaksi pasar langsung melonjak. Selain itu, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah pun langsung menanjak.

The Fed mempertahankan suku bunga hampir nol persen selama 7 tahun dan hanya menaikkan sebanyak dua kali setelah itu, yakni pada Desember 2015 dan Desember 2016. Dengan demikian, suku bunga acuan Fed Fund Rate kini berada pada level 0,5 hingga 0,75 persen.

Para trader tidak mengekspektasikan kenaikan suku bunga acuan pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) sesi Maret 2017. Namun, Yellen menyatakan kenaikan suku bunga akan dievaluasi pada pertemuan FOMC berikutnya.

"Menunggu terlalu lama untuk menghapus akomodasi akan menjadi tidak bijak, secara potensial menuntut FOMC menaikkan suku bunga dengan cepat, yang dapat menciptakan risiko pada pasar finansial dan mendorong ekonomi ke dalam resesi," ungkap Yellen.

Ketika menaikkan suku bunga pada Desember 2016, para anggota FOMC mengindikasikan bahwa tiga kali kenaikan cenderung akan terjadi pada 2017. Namun, para trader memprediksi The Fed hanya akan dua kali menaikkan suku bunga.

"Dalam pertemuan kami berikutnya, FOMC akan mengevaluasi apakah serapan tenaga keeja dan inflasi terus sejalan dengan ekspektasi, di mana dalam kasus ini penyesuaian Fed Fund Rate akan sesuai dilakukan," tutur Yellen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com