Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gabah di Polewali Mandar Anjlok

Kompas.com - 29/03/2017, 08:15 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Lantaran terserang hama tikus, produksi gabah petani di Polewali Mandar Sulawesi Barat turun hingga 80 persen.

Selain produksi melorot, harga gabah yang hanya dihargai Rp 3.800 per kilogram diakui petani sangat tidak menguntungkan di tengah naiknya harga sarana produksi termasuk biaya pengaolahan dari musik ke musim.

(Baca: Kemendag Benarkan Indonesia Tidak Lagi Impor Beras)

Abdul Rauf, salah satu petani di Polewali Mandar mengaku sebelumnya produksi gabahnya bisa mencapai lima hingga enam ton per hektare. Namun karena diserang hama tikus sejak tanam hingga dipanen, produksinya turun drastis hingga 1 ton per hektare.

Rauf mencontohkan, satu petak sawah milik Rauf yang semula bisa menghasilkan lima hingga enam karung, tahun ini hasilnya hanya satu karung. Itu pun kualitasnya buruk.

Selain itu, permainan jaringan tengkulak yang mencengram petani sejak lama membuat petani tak berdaya.

"Salah satu petak sawah saya yang sebelumnya bisa menghasilkan hingga enam karung kini hanya satu karung saja. Harganya pun sangat tidak menguntungkan,” ujar Abdul Rauf.

“Pedagang seenaknya saja memotong timbangan karena alasan yang tidak jelas,”ujar Nias, petani lainnya di Polewali Mandar.

(Baca: Ekspor Beras, Cara Indonesia Taklukkan Negara Lain)

Petani menilai, idealnya harga gabah petani di tengah melonjaknya harga sarana produksi terutama pestisida dan herbisida setiap musik tanam minimal dihargai Rp 5.000 per kilogram seperti tiga tahun lalu saat presiden jokowi bar saja terpilih.

Belakangan harga gabah hanya dikisaran 4000 rupiah. Sepeerti petani lainnya, rauf mengeluh lantaran sarana produksi yang terus melonjak tidak diimbangi dengan kenaikan harga gabah di tingkat petani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com