Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Penting Ikut Program Dana Pensiun?

Kompas.com - 25/04/2017, 16:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pekerja tentu ingin hidup sejahtera hingga masa pensiun dan hari tua. Tentu saja, kalau ingin masa pensiun dan hari tua dijalani dengan sejahtera, perlu persiapan yang matang.

Para pekerja sektor formal dapat menikmati program dan pensiun yang sudah diberikan oleh perusahaan. Namun, terkadang uang pensiun yang diterima dirasa tidak cukup, sehingga perlu dana tambahan.

Produk dana pensiun bisa jadi pilihan. Caranya, dana atau penghasilan yang diperoleh semasa bekerja ditabungkan untuk keperluan di masa pensiun dan hari tua.

"Ada kebutuhan bagaimana mereka bisa memiliki kehidupan layak setelah pensiun," kata Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edy Setiady di Jakarta, Selasa (25/4/2017).

Edy menjelaskan, dana pensiun dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan pada masa pensiun. Ia memberi contoh adalah untuk perjalanan terkait ibadah keagamaan.

OJK, kata dia, juga mendorong dana pensiun untuk menawarkan berbagai manfaat yang dapat dinikmati masyarakat sejak sebelum memasuki masa pensiun. Sehingga, minat masyarakat untuk memanfaatkan produk dana pensiun kian besar.

"Ke depan, beberapa manfaat dan fasilitas peserta dana pensiun bisa dinikmati saat masih bekerja. Ini akan memberikan kesempatan luas bagi masyarakat untuk menikmati manfaatnya sejak dini," jelas Edy.

Namun, masyarakat yang bekerja di sektor informal tidak perlu juga berkecil hati lantaran tidak bisa menerima manfaat dana pensiun setelah tidak bekerja dan memasuki masa tua. Pemerintah sudah menyediakan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Komisioner Pengawas II Industri Keuangan Non Bank OJK Dumoly F Pardede menjelaskan, pekerja informal bisa memanfaatkan layanan BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga, manfaat pensiun tak hanya dinikmati para pekerja formal. "BPJS Ketenagakerjaan ada untuk pekerja mandiri dan pekerja informal," tutur dia.

Meskipun demikian, masih perlu sosialisasi yang masif mengenai manfaat dana pensiun maupun BPJS Ketenagakerjaan. Pasalnya, baru sekitar 27 persen dari 50 juta tenaga kerja di Indonesia yang sadar akan pentingnya kesejahteraan pada masa pensiun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com