Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Tinggi Belum Cukup

Kompas.com - 06/06/2017, 16:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengapresiasi provinsi Gorontalo yang pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, yakni 6,52 persen pada 2016. Angka itu lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.

"Namun saya juga ingin mengingatkan kembali bahwa petumbuhan ekonomi yang tinggi belum cukup," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas Provinsi Gorontalo, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (6/6/2017).

Jokowi mengatakan, meskipun pertumbuhan ekonomi tinggi, namun prosentase penduduk miskin di Provinsi Gorontalo masih besar, yakni 17,63 persen. Angka itu lebih tinggi dari prosentase penduduk miskin nasional.

Menurut Jokowi, untuk mengurangi angka kemiskinan, Gorontalo bisa fokus mengembangkan sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan.

"Saat ini sektor-sektor itu bukan saja telah menjadi motor pertumbuahan ekonomi di Gorontalo, tetapi juga memberi kontribusi yang besar bagi penyerapan tenaga kerja," ucap Kepala Negara.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga melihat Gorontalo memiliki sentra-sentra produksi dan komoditas unggulan di sektor pertanian mulai dari padi, jagung, kelapa, kopra, kakao dan juga tebu.

Untuk itu, Jokowi minta pembangunan infrastruktur penunjang bagi hilirisasi industri segera disiapkan. "Seperti infrastruktur transportasi, gudang-gudang logistik yang dilengkapi dengan cold storage dan juga sumber energi penyediaan air bersih, perlu dipercepat," ucap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com