Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Modal Banjiri Malaysia

Kompas.com - 29/06/2017, 12:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mata uang ringgit Malaysia adalah yang terkuat di Asia pada kuartal ini. Mata uang tersebut menguat dua kali lipat dibandingkan mata uang yuan China, yang merupakan mata uang terkuat kedua di Asia saat ini.

Mengutip Bloomberg, Kamis (29/6/2017), investor global telah memborong sebagian besar saham Malaysia secara tahun kalender sejak periode yang sama tahun 2013 lalu. Adapun arus modal masuk ke pasar obligasi Malaysia juga melonjak pada bulan April dan Mei 2017.

Malaysia telah diguncang investigasi besar terkait lembaga dana investasi 1MDB. Namun demikian, akselerasi ekspor yang mencapai dua digit telah mendorong perekonomian Malaysia, yang tumbuh 5,6 persen pada kuartal I 2017, tertinggi sejak awal 2015.

"Dengan perbaikan kondisi makroekonomi di Malaysia, kami menjadi lebih positif pada pertengahan tahun 2017 untuk outlook Malaysia secara umum, meskipun masih ada kekhawatiran terkait politik dan korupsi," ungkap Hakan Aksoy, fund manager di Pioneer Investment Management Ltd.

Aksoy menuturkan, selama terjadi perbaikan pada data makroekonomi dan didukung kondisi global serta harga energi yang stabil, maka pihaknya memiliki pandangan positif terhadap Malaysia.

Investor asing telah membeli 2,48 miliar dollar AS saham Malaysia sepanjang tahun ini. Ini adalah arus modal terbesar di pasar saham Asia Tenggara.

Indeks FTSE Bursa Malaysia menembus level tertingginya dalam dua tahun pada 16 Juni 2017 lalu. Penguatan ini didorong menguatnya saham teknologi, perbankan, dan konstruksi.

Penguatan saham ini terjadi sejalan dengan kembali menguatnya nilai tukar ringgit setelah menyentuh level terendah dalam 19 tahun.

Setelah tertinggal dari mata uang regional lainnya, rinngit menguat seiring penguatan pertumbuhan ekonomi dan menurunnya kekhawatiran terkait upaya bank sentral untuk menghalangi para spekulan.

Investor obligasi juga telah kembali ke Malaysia, dengan dana masuk mencapai lebih dari 16 miliar ringgit atau 3,7 miliar dollar AS pada April dan Mei 2017.

Sebelumnya, pasar obligasi Malaysia mencatatkan arus modal keluar terbesar dalam 2 tahun. Namun demikian, beberapa isu terkait politik masih tetap membayangi.

Isu tersebut antara lain pemilihan umum pada pertengahan 2018 mendatang dan keberlanjutan investigasi terkait skandal korupsi 1MDB. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com