Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Semen Indonesia: Kelangkaan BBM Bisa Mengancam Distribusi Semen

Kompas.com - 26/08/2014, 15:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Dwi Soetjipto nampak realistis menanggapi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di sejumlah daerah di Indoensia.

Ditemui di sela-sela Seminar Mendorong BUMN Go International, Dwi mengamini ketika ditanya pengetatan distribusi BBM bersubdisi berpengaruh negatif terhadap distribusi semen.

“Sekarang sih belum tapi saya kira akan mengancam kalau solarnya di lapangan enggak ada,” kata dia di Jakarta, Selasa (26/8/2014).

Yang jelas, kata Dwi, bagian distribusi semen termasuk sopir akan kesulitan mencari solar, meski yang digunakan adalah solar nonsubsidi. Memang, kata dia, pihaknya sudah lama menghitung untuk menggunakan solar nonsubsidi, dan menggunakan solar industri.

Di sisi lain, Dwi kepada pemerintah baru menitipkan harapan agar BUMN bisa berkembang dan go global. Caranya adalah dengan menguatkan daya saing perusahaan pelat merah. Selama ini, kata Dwi, perusahaan BUMN terkendala regulasi pemerintah sendiri.

“Pengamanan investasi di luar negeri, pemerintah harus ikut. Sebagaimana negara-negara maju kan punya regulasi untuk mengamankan investasinya di luar negeri,” kata Dwi.

Sebagaimana diketahui Semen Indonesia adalah salah satu perusahaan BUMN yang sangat ekspansif mengepakkan sayap ke mancanegara. Gebrakan pertama dilakukan dengan mengakuisisi perusahaan semen asal Vietnam bernama Thang Long Cement Joint Stock Company. Ekspansi ini terus berlanjut ke Myanmar, pada tahun ini.

Semen Indonesia juga berencana mengakuisisi pabrik semen di Bangladesh, serta melakukan ekspansi bisnis di Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com