"Pembiayaan defisit anggaran disepakati Rp 245,8947 triliun, terdiri dari pembiayaan utang sebesar Rp 254,856 triliun, dan pembiayaan non utang sebesar (-) Rp 8,9613 triliun," ungkap anggota Badan Anggaran, Dolfie OFP, Jakarta, Minggu (28/9/2014).
Dolfie menuturkan, ada enam kebijakan pembiayaan utang dalam RAPBN 2015, dan ada tujuh kebijakan untuk pembiayaan non-utang dalam RAPBN 2015.
Selain membahas defisit pembiayaan, rapat kerja pemerintah dengan Badan Anggaran DPR malam hari ini juga membacakan laporan Panja soal subsidi. Dalam RAPBN 2015, disepakati subsidi energi sebesar Rp 344,7028 triliun, terdiri dari subsidi BBM, BBN, dan LPG 3 kilogram serta LGV sebesar Rp 276,0132 triliun. Sedangkan subsidi listrik disepakati sebesar Rp 68,69 triliun.
Dolfie juga menambahkan, Panja memberikan catatan kepada PT PLN (Persero) untuk melakukan efisiensi, meningkatkan bauran energi non fosil, serta memisahkan biaya operasional dan investasi. Dia bilang, ada sembilan kebijakan subsidi listrik yang akan ditempuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.