Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Program Kompensasi Kenaikan Harga BBM dari Tahun ke Tahun

Kompas.com - 20/11/2014, 12:00 WIB

KOMPAS.com -  Setiap pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, mayarakat mendapatkan program kompensasi. Untuk kenaikan harga BBM bersubsidi kali ini, pemerintah menggelontorkan dana kompensasi sebesar Rp 8,14 triliun.

Dana tersebut, antara lain,  untuk memperluas sasaran bantuan Program Keluarga Harapan dari 3 juta rumah tangga menjadi 4 juta rumah tangga. Tambahan penerima ini menyebabkan anggaran bertambah sebesar Rp 1,7 triliun. Rencananya, setiap rumah tangga penerima akan menerima bantuan sebesar Rp 150.000 per bulan selama enam bulan.

Tambahan anggaran ini diambil dari dana penghematan subsidi BBM tahun depan Rp 100 triliun.

Berikut program kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi dari tahun ke tahun:
1. Kenaikan BBM 1 Maret dan 1 Oktober 2005:
Program kompensasi :
    Bantuan Langsung Tunai (BLT), total anggaran Rp 23 triliun dan penerima 19,2 juta rumah tangga miskin. Tahap pertama: Oktober-Desember 2005. Tahap kedua: Januari-Maret 2006

2. Kenaikan BBM 24 Mei 2008
Program kompensasi :
    Bantuan Langsung Tunai (BLT). Tahap I Juni-Agustus 2008, anggaran Rp 5,69 triliun, jumlah penerima 18,83 juta rumah tangga miskin. Tahap II, Sepetember-Desember 2008, anggaran Rp 7,51 triliun, jumlah penerima 18,77 rumah tangga miskin.
    Program beras untuk keluarga miskin, anggaran Rp 11,66 triliun, jumlah penerima 19,1 juta keluarga rumah tangga miskin.
    Program jaminan kesehatan masyarakat yang sudah diberikan sejak 2007 dan berlanjut 2008 dan 2009. Total jumlah penerima 76,4 juta orang. Anggarannya, 2007 sebanyak Rp 4,58 triliun dan 2008 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 4,6 triliun.
    Program bantuan operasional sekolah. Anggarannya Rp 11,9 triliun untuk 42 juta siswa SD/MI/setara dan SMP/MTs/setara kemudian sebanyak Rp 358 miliar dalam bentuk buku.

3. Kenaikan BBM 22 Juni 2013
Program kompensasi:
    Program keluarga harapan, setiap keluarga miskin mendapat Rp 1,4 juta per tahun. Anggaran Rp 3,6 triliun. Jumlah penerima 2,4 juta rumah tangga.
    Program beras untuk keluarga miskin, sebanyak 15 kg per bulan per tahun. Anggaran Rp 21,9 triliun. Jumlah penerima 15,5 juta rumah tangga.
    Bantuan Siswa Miskin (BSM) sebesar Rp 450.000 untuk SD/sederajat dan Rp 750.000 untuk SMP. Anggaran Rp 11,6 triliun. Jumlah penerima 16,6 juta siswa dari 15,5 juta rumah tangga miskin.
    Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp 150.000/bulan kepada 15,5 juta Rumah Tangga Miskin. Anggarannya Rp 11,6 triliun.

4. Kenaikan BBM November 2014
Program bantuan :
    Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dengan penerima 15,5 juta keluarga yang disalurkan melalui Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Keluarga pra Sejahtera.  
    Anggaran yang sudah tersedia di APBN-P 2014 dan APBN 2015 ditambah jadi Rp 13,14 triliun dari sebelumnya Rp 10 triliun. Anggaran 2015 sebesar Rp 8,14 , rinciannya: 1) tambahan bantuan program keluarga harapan Rp 1,7 triliun. 2) Pembangunan infrastruktur pedesaan Rp 4 triliun. 3) Program ekonomi produktif Rp 1,6 triliun (Rp 700 miliar untuk masyarakat miskin dan usaha mikro, Rp 600 miliar untuk usaha petani dan nelayan). 4) Revitalisasi lahan non produktif Rp 300 miliar. 5) Peningkatan ketrampilan dan kompetensi masyarakat Rp 800 miliar.  (Petrus Dabu)

baca juga: Dana Kompensasi Kenaikan Harga BBM Ditambah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDDT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDDT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com