"Minyak kelapa sawit kita ini satu-satunya komoditas yang diserang dari lima penjuru yaitu lingkungan hidup, biodiversity, kesehatan, pajak, dan anti-dumping," kata Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Luxemburg, dan Uni Eropa, Arif Havas Oegroseno, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/11/2014).
Ditemui seusai acara Indonesian Palm Oil Conference & Price Outlook (IPOC) 2014, Havas mengatakan "serangan" untuk industri sawit Indonesia itu datang dalam rupa kampanye hitam. Menurut dia, "serangan" itu datang karena CPO dari Indonesia berharga jauh lebih murah daripada harga minyak bunga matahari (sun flower oil) maupun minyak nabati lain produk Eropa.
Motif persaingan harga tersebut, lanjut Havas, diperparah pula dengan tambahan kampanye hitam dari lembaga swadaya masyarakat terhadap produk CPO Indonesia. Havas berpendapat, semua "serangan" ini harus dihadapi dengan gerakan bersama oleh seluruh pihak terkait di Indonesia untuk menyuarakan hal positif dari produk unggulan Indonesia itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.