"Wah saya belum tahu, tanya ESDM," kata Sofyan, ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian, Senin (12/1/2015).
Ketika dikonfirmasi wartawan bahwa info tersebut berasal dari dirinya, Sofyan pun mengelak. "Siapa bilang? Saya belum bilang, belum dengar bahkan. Anda kali yang ngomong, mancing-mancing saya," seloroh Sofyan.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Naryanto Wagimin, Senin siang, menyatakan, untuk mengantisipasi harga minyak dunia yang kembali naik, pemerintah mengusulkan ada batas atas harga premium.
"Pak Menko (Menko Perekonomian Sofyan Djalil) bilang harga premium bisa dibatasi maksimal Rp 9.500 per liter," ucap Naryanto.
Menurut dia, harga minyak dunia yang turun tidak menjadi masalah bagi konsumen premium. Sebaliknya, jika harganya kembali naik terlalu tinggi, pemerintah perlu melakukan intervensi. "(Bahkan) kalau sampai lebih dari Rp 9.500, pemerintah harus beri subsidi," tutur Naryanto.
Baca juga:
Pertamina: Februari, Harga Premium Rp 6.000-an Per Liter