Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Indonesia Masih Paling Mahal!

Kompas.com - 28/12/2015, 22:47 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga beras produksi Indonesia dinilai masih menjadi yang paling mahal se-ASEAN. Apalagi, jika dibandingkan dengan Myanmar atau Kamboja.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dirut Pengadaan Bulog, Wahyu di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Senin (29/12/2015).

"Kita paling mahal di antara negara - negara produsen beras di ASEAN, Kamboja dan Myanmar jauh lebih murah dibanding dengan Indonesia," ujar Wahyu.

Kata dia, harga perkiraan untuk beras Indonesia di pasaran per kilogramnya masih di atas Rp 9.000 lebih tinggi Rp 2.000 dari beras di negara lain.

"Untuk harga berapanya tergantung dengan kurs dollar. Tapi untuk perkiraan saja misalnya di Indonesia harga beras medium bisa di atas Rp 9.000. Sedangkan untuk di luar negeri (Vietnam dan Myanmar) bisa dibawah Rp 7.000 rupiah," ujar Wahyu.

Padahal, kata dia jika bicara soal sumbangan pemerintah khususnya dalam kebijakan pertanian, Indonesia jawara di ASEAN. Dia mencontohkan, jika bantuan pemerintah Vietnam untuk 1 hektar lahan pertanian dirupiahkan, nilainya hanya sekitar Rp 1 juta. Sedangkan di raya-rata nilai nya Indonesia bisa mencapai Rp 5 juta per hektar lahan.

Menurut dia, saat ini hal yang perlu diperhatikan adalah efisiensi dan efektivitas bantuan pada pelaku pertanian.

"Bukan hanya melulu soal meningkatkan harga yang bisa didapat petani tapi yang lebih penting adalah memastikan harga komoditas dibeli dengan layak," ujarnya.

Oleh karena itu, Wahyu berpendapat bahwa kehadiran Badan Otoritas Pangan Nasional diperlukan.  Badan Otoritas Pangan Nasional ini nanti akan mengatur regulasi soal pangan di Indonesia.

"Salah satunya juga agar bisa memetakan potensi produksi dalam negeri," ujar Wahyu.

Dia mencontohkan, Badan ini kelak akan bisa memetakan komoditas apa saja yang potensial. Misalnya saat melihat produksi jagung sangat potensial, nantinya semua yang terlibat bisa fokus di produksi jagung.

"Jangan maksain bikin kedelai misalnya, yang kita enggak bagus di sana," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com