Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Investor Bisa Keluarkan Barang Impor dari Pelabuhan dalam 30 Menit

Kompas.com - 12/02/2016, 18:21 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai akan memberikan fasilitas percepatan jalur hijau kepada investor yang mengimpor barang melalui pelabuhan.

Dengan kebijakan ini, waktu bagi investor memperoleh izin Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) di pelabuhan bisa dipangkas dari 5 hari menjadi 30 menit.

Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, dengan layanan baru ini, investor yang sudah memiliki izin investasi bisa didorong untuk merealisasikan investasinya.

"Layanan ini akan mendorong percepatan proyek-proyek investasi sehingga berdampak bagi perekonomian daerah dan nasional," ujar Franky di Banten, Jumat (12/2/2016).

Franky menjelaskan, untuk mendapatkan fasilitas tersebut, pertama-tama investor harus mengajukan permintaan fasilitas jalur hijau ke BKPM.

Setelah itu, BKPM akan merekomendasikan investor yang layak kepada Ditjen Bea dan Cukai untuk diberikan fasilitas.

"Ditjen Bea dan Cukai kemudian akan menerbitkan surat persetujuan," ujar dia.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan, selama ini impor barang kebutuhan industri oleh investor baru selalu dimasukkan ke jalur merah oleh Bea dan Cukai.

Sebab, investor baru dikategorikan memiliki risiko tinggi (high risk) sehingga pemeriksaan bisa mencapai 3-5 hari.

"Sekarang untuk memacu investasi dan kelancaran impor barang, begitu dapat rekomendasi dari BKPM, akan langsung dapat lampu hijau. Turun dari 3 hari jadi 30 menit," ujar Heru.

Heru mengatakan, kebijakan ini akan menjadi paket kebijakan pemerintah.

Dengan kebijakan ini, investor bisa merealisasikan investasinya sesuai rencana. "Sebab, tidak ada lagi hambatan di pelabuhan," pungkas Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com