Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cerita Menteri Rini Bertemu Peternak Puyuh Beromzet Rp 1 Miliar per Bulan

Kompas.com - 19/04/2016, 23:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melawat ke Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa (19/4/2016) dalam rangka memperkuat pemberdayaan masyarakat dan memperkuat perekonomian daerah. 

Dalam kunjungannya ke Sukabumi tersebut, Menteri Rini sempat bertemu dengan peternak burung puyuh sukses, yang juga nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Di hadapan Menteri Rini, Slamet Wuryadi, peternak burung puyuh yang merintis usahanya dari nol sejak 2002 ini mengaku sangat terbantu dengan suntikan dana yang diberikan BRI kepadanya.

Meski tak menyebutkan berapa suntikan dana yang dia dapatkan, namun Slamet kini sudah memiliki omzet sebesar Rp 1 miliar per bulan.

Menurut Slamet, potensi peternakan puyuh di Sukabumi terbuka lebar. Dari hasil catatannya, kebutuhan konsumsi telur burung puyuh di Sukabumi mencapai 12,35 juta butir per minggu.

"Makan telur burung puyuh mengundang kolesterol itu pembohongan publik. Buktinya saja konsumsi telur burung puyuh sangat besar. Sebanyak 12,35 juta butir per minggunya," tutur Slamet.

Menanggapi cerita Slamet, Rini berharap banyak tercipta pengusaha seperti Slamet yang bisa memberdayakan masyarakat sekitar untuk turut serta mengembangkan usaha mikro. 

Menurut dia, telur dan burung puyuh goreng dari Sukabumi ini banyak. Dia berharap akan tumbuh semacam KFC di Sukabumi, dengan bahan baku daging puyuh yang harganya lebih murah dari daging sapi dan ayam.

"Maka dari itu, daging puyuh goreng dan telurnya jangan kalah dengan KFC," pungkas Rini.

Kompas TV Kulit Ikan Pari Jadi Bahan Baku Aksesoris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com