Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang "May Day," Apindo Minta Buruh Jangan Berpikir Sepihak

Kompas.com - 28/04/2016, 20:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Buruh Internasional akan segera diperingati pada Minggu (1/5/2016) pekan ini, biasanya dengan aksi oleh para buruh dan serikat pekerja.

Menjelang May Day, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengimbau para buruh dan serikat pekerja untuk tak berpikir sepihak.

"Terkait May Day, ke depan ada cara berpikir yang harus diubah. Jangan hanya mau kepentingan sepihak saja, tapi juga kepentingan nasional," kata Hariyadi di Kantor Bank Indonesia Jakarta, Kamis (28/4/2016).

Dalam hal ini, Hariyadi menyoroti sektor padat karya Indonesia yang semakin kehilangan daya saing.

Menurut dia, saat ini sektor padat karya banyak yang hilang, padahal sektor itulah yang diperlukan kini.

Pada akhirnya, sektor padat karya saat ini justru malah dinikmati oleh Vietnam.

Industri tekstil Vietnam, yang jelas merupakan sektor padat karya, kini menghasilkan ekspor mencapai 28 miliar dollar AS dengan penduduk yang hanya 60 juta jiwa.

"Kita hanya 14 miliar dollar AS, separuhnya. Ini yang kita harapkan ada paradigma baru," terang Hariyadi.

Lebih lanjut, Hariyadi mengungkapkan, aksi para buruh dan serikat pekerja dengan segala tuntutannya harus ditinjau ulang.

Ia meminta mereka tak memosisikan pengusaha berlaku tidak adil.

"Jangan memosisikan seolah pengusaha tidak fair mau menekan upah. Ini kenyataan sekarang begitu. Pertumbuhan kita tidak bagus, mencerminkan kualitas income-nya," ungkap Hariyadi.

Kompas TV Buruh Tuntut Pencabutan PP Nomor 78

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com