Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Menkop Puspayoga Tergelitik Bercerita Mengenai Masa Kecilnya...

Kompas.com - 18/09/2016, 14:48 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga adalah Menteri Koperasi dan UMKM Indonesia yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mengisi kabinet kerja Jokowi-JK periode 2014 hingga 2019.

Sebelum menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UMKM, Puspayoga adalah Walikota Denpasar untuk dua periode yaknj 2000 hingga 2008, kemudian terpilih sebagai Wakil Gubernur Bali untuk periode 2008 hingga 2013 mendampingi I Made Mangku Pastika.

Dalam lawatannya ke Desa Bojong Kamal, Legok, Tangerang, Banten, Puspayoga menyaksikan penyerahan rumah layak huni untuk anggota koperasi. Dalam sebuah kesempatan, putra daerah asal Pulau Dewata ini berbagi kisah masa kecilnya di hadapan para warga.

"Saya waktu SMP kelas 1 sudah menjual burung, karena waktu itu pemerintah daerah kami membuat pasar burung," ujar Puspayoga di Tanggerang, Minggu (18/9/2016).

Keinginannya berwira usaha tersebut diakui Puspayoga adalah warisan dari sang ibu yang telah lama berjualan sembako di pasar yang berada dekat kediamannya di Denpasar Bali.

"Ibu saya jualan sembako di depan rumah, karena di depan rumah saya ada pasar, sekarang umur ibu saya sudah 80 tahun dan masih berjualan," ucapnya.

Berdasarkan pengalaman masa kecil dan melihat usaha sang ibu sebagai pedagang, ketika menjadi pejabat negara, Puspayoga pun lantas tak mensia-siakan kesempatan tersebut dengan mengembangkan pasar-pasar tradisional yang ada di tanah kelahirannya.

"Saya ini adalah bagian dari pasar tradisional. Sudah ada 43 pasar tradisional yang saya bangun di Denpasar, Bali. Sekarang pasar-pasar itu sudah menjadi pasar yang manajemennya dikelola modern, sehingga turis-turis berdatangan," tutur Puspayoga.

Adapun tujuan pria yang lahir pada 7 Juli 1965 ini membangun pasar tradisional di berbagai titik di Bali, yakni untuk memeratakan pertumbuhan perekonomian masyarakat Bali yang dirasa masih memiliki ketimpangan.

"Jangan pikir di Bali itu tempatnya bagus-bagus. Ada juga tempat-tempat yang jelek. Bali Utara dan Bali Timur itu tempatnya kurang bagus, masih banyak orang miskinnya, belum ada pemerataan. Yang sejahtera itu di Bali Selatan," tandas Puspayoga.

Maka dari itu, dengan berkembangnya pasar-pasar tradisional di Bali, lulusan Universitas Ngurah Rai tahun 1991 ini berharap gini rasio atau ketimpangan ekonomi yang ada di masyarakat bisa ditekan, sehingga pemerataan ekonomi di daerah Bali bisa tercipta sesuai harapannya.

"Kita terjebak kapitalism, gini rasio tinggi, tingkat ketimpangan pemerataan perekonomian masih terlihat. Saya berharap dengan pemerataan ini perekonomian lebih baik lagi." tutup Puspayoga.

Kompas TV Pasar Tradisional Sumber Macet di Pantura?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com