Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Dulu Kasus Gayus, dari Unit sampai Direktur Saya Copot...

Kompas.com - 29/11/2016, 08:48 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tidak akan segan menindak tegas oknum pegawai pajak nakal yang main-main memanfaatkan jabatannya untuk korupsi.

Hal tersebut disampikan Sri Mulyani saat ditanya anggota DPR, Kardaya Warnika, dalam rapat kerja antara Komisi XI dan Menteri Keuangan, Senin (28/11/2016).

"Saya terus terang tidak pernah segan, dulu masalah Gayus dari unit sampai direkturnya saya copot untuk melihat (lebih dalam kasus itu)," ujar perempuan yang kerap disapa Ani itu.

Mesti begitu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan tidak mau bertindak semena-mena mencopot pegawai pajak sebelum ada indikasi atau bukti kuat.

Ani menunggu informasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) apakah kasus suap oknum pejabat pajak yang ditangkap belum lama ini tersistem atau hanya individual.

Ia juga mengungkapkan akan tetap memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada di Undang-undang Aparatur Sipil Negara (ASN) saat memutuskan menindak pegawai pajak nakal.

"Ini bukan masalah berani atau enggak berani. Kami selalu akan taat perundang-undangan karena kalau enggak kami juga akan mudah sekali di-PTUN-kan," kata Ani.

Sebelumya, anggota Komisi XI, Kardaya Warnika, meminta Sri Mulyani bertindak tegas atas kasus suap di Ditjen Pajak. Kalau perlu, dia memberikan saran, atasan pegawai pajak yang ditangkap KPK diproses secara hukum bila terlibat kasus suap tersebut.

Jika tidak terlibat, pejabat tersebut disarankan untuk dicopot sebagai bentuk tanggung jawab bawahannya yang melakukan korupsi. Kardaya meyakini, pencopotan itu akan membuat para pejabat di tingkat lebih tinggi mengawasi lebih ketat bawahannya. Pengawasan ketat di internal dinilai sebagai cara efektif mencegah praktik korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com