Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Sapi Asal Belgia, Solusi Defisit Daging Sapi Nasional?

Kompas.com - 13/07/2017, 18:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadinya defisit daging sapi di Indonesia masih menjadi masalah yang belum mampu diurai oleh pemerintah.

Produksi daging sapi nasional tak mampu memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negeri, tercatat untuk tahun ini saja prognosa produksi daging sapi dalam negeri sebesar 354.770 ton, sedangkan perkiraan kebutuhan daging sapi mencapai 604.968 ton.

Dengan itu, sebanyak 39-40 persen kebutuhan daging sapi dalam negeri dipenuhi melalui impor, baik dalam bentuk impor sapi bakalan maupun daging.

Belakangan, Kementerian Pertanian tengah melakukan pengembangan uji coba sapi bobot besar yang dinamakan Gatot Kaca.

Sapi jenis tersebut merupakan sapi persilangan sapi asal Belgia yakni Belgian Blue Cattle dengan sapi Frisian Holstein (FH) dan sapi Simmental.

I Ketut Diarmita, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan, jenis sapi yang tengah dikembangkan tersebut memiliki kelebihan yakni bobot hidupnya bisa mencapai 1,2 ton dalam kurun waktu 2 tahun, sedangkan sapi biasa atau jenis limousin dan simmental hanya 800 kilogram.

"Sapi Belgian Blue mempunyai persentasi karkas (daging) yang lebih tinggi. Belgian Blue ini bisa merupakan solusi untuk mengatasi defisit daging yang saat ini terjadi," ungkap Ketut saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (13/7/2017).

Ketut menjelaskan, dalam mengembangkan sapi tersebut pihaknya telah menganggarkan Rp 20 miliar untuk tahun 2017, dan Rp 50 miliar di tahun 2018.

Menurutnya, pengembangan sapi tersebut dilakukan dengan teknik inseminasi buatan yang telah dilakukan di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor.

"Saat ini Belgian Blue hasil transfer mmbrio baru ada di Balai Embrio Ternak Cipelang," jelas Ketut. Sedangkan target pengembangan ini, diharapkan akan menghasilkan kelahiran 500 ekor hingga tahun 2019 mendatang.

"Hasil kelahiran ini kita manfaatkan untuk menghasilkan embrio dan pejantan unggul penghasil semen beku. Diharapkan ke depan kita tidak perlu lagi mengimport embrio dan semen beku," papar Ketut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com