Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Transaksi Berjalan Akan Berlanjut Hingga 2014

Kompas.com - 30/08/2013, 20:01 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Defisit transaksi berjalan kemungkinan masih akan berlanjut hingga tahun depan, meskipun nilainya diperkirakan akan terus menurun.

"Saya kira masih bisa (berlanjut) hingga tahun depan, tapi akan terus menurun," kata Menteri Keuangan Chatib Basri, Jumat (30/8/2013).

Chatib menilai penyelesaian masalah ini bukanlah perkara gampang dan cepat. Sebab, masalah defisit selisih antara perdagangan ekspor dan impor ditambah selisih perdagangan jasa ini sudah berlangsung selama 7 kuartal berturut-turut. Artinya, defisit ini sudah berjalan hampir 2 tahun.

"Jadi yang kita bisa lakukan paling realistis tahap pertama adalah pertumbuhannya melambat. Sehingga defisitnya bisa melambat, pelan-pelan itu baru bisa diatasi," jelasnya.

Oleh karena itu, pemerintah membuat segala paket kebijakan, baik untuk kebijakan yang akan berimbas dalam jangka pendek maupun kebijakan yang berimbas dalam jangka panjang.

Chatib mencontohkan kebijakan memproduksi bahan baku dan bahan modal bisa dilakukan di dalam negeri. "Sehingga impornya akan berkurang," jelasnya.

Menurutnya, memang dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan selalu diimbangi dengan impor barang modal dan bahan baku yang tinggi. Namun dengan defisit dan dollar AS yang menguat, impor akan sedikit tertekan dan hal ini dianggap bagus.

"Jadi solusinya adalah bahan baku dan barang modalnya harus dibuat di sini. Nah, dia kalau harus mulai dibikin di sini, itu Anda harus bikin pabriknya, kalau orang mau bikin pabriknya, harus dikasih insentif. Tapi kan bikin pabrik cukup lama. Jadi kita harus realistis menaruh itu dalam jangka menengah panjang," jelas Chatib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com