Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penetrasi "Smartphone" di Asia Pasifik Mulai Jenuh

Kompas.com - 20/09/2013, 20:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penetrasi ponsel pintar atau smartphone di kawasan Asia Pasifik mulai mencapai titik jenuh. Saat ini muncul tren terbaru dalam kepemilikan, perilaku, dan sikap konsumen smartphone di kawasan Asia Pasifik.

Dalam laporan Nielsen “Decoding the Asian Mobile Consumer” terungkap perilaku konsumen di sembilan negara Asia Pasifik, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Australia, Hongkong, China, India, dan Singapura.

Laporan itu menyebutkan, penetrasi smartphone di Asia Pasifik tertinggi ada di Hongkong dan Singapura sebesar 87 persen, diikuti oleh Malaysia (80 persen), Australia (75 persen), dan China (71 persen).

Penetrasi smartphone juga menguat di luar negara-negara tersebut, yaitu Thailand mencapai 49 persen, diikuti oleh Indonesia 23 persen, India 18 persen, dan Filipina 15 persen.

Jumlah konsumen yang memiliki beberapa perangkat mobile juga meningkat di kawasan ini, terutama di Malaysia, di mana hampir setengahnya (47 persen) memiliki lebih dari satu perangkat mobile.

Adapun Hongkong dengan 31 persen, serta Singapura dan China dengan 29 persen. Kepemilikan tablet juga telah mencatat pertumbuhan yang signifikan di pasar Asia Pasifik selama setahun ini, khususnya di Singapura (naik 30 poin persentase menjadi 47 persen), Hongkong (naik 27 poin menjadi 57 persen), dan Malaysia (naik 23 poin menjadi 47 persen).

“Pertumbuhan dalam kepemilikan perangkat koneksi di Asia Pasifik selama beberapa tahun belakangan ini sungguh mengejutkan. Meskipun pertumbuhan tersebut saat ini diperkirakan mulai mendatar, penggunaan perangkat koneksi oleh konsumen akan terus berkembang dan meluas,” jelas Direktur Nielsen Telecom dan Technology Practice untuk Asia Tenggara, Asia Utara, dan Pasifik Sagar Phadke.

Sebagaimana fungsi smartphone meningkat dan meluas, bersamaan dengan kesadaran dan pengetahuan konsumen mengenai fungsi yang tersedia pada handset mereka, waktu yang mereka habiskan untuk menggunakan smartphone juga meningkat tajam.

Di Asia Tenggara, pemilik smartphone menghabiskan waktu rata-rata lebih dari tiga jam per hari dengan smartphone mereka pada Juni 2013 untuk melakukan kegiatan seperti aplikasi chatting, jaringan sosial, dan hiburan seperti games dan multimedia yang mendorong banyak sekali interaksi.

“Meskipun penetrasi smartphone belum mencapai 100 persen, penggunaan aplikasi meningkat. Secara global, satu dari setiap lima pengguna mobile (1,2 miliar) menggunakan aplikasi. Di Asia Pasifik sendiri, games, jaringan sosial, dan multimedia merupakan aplikasi yang paling sering digunakan,” ujar Phadke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com