Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha AS Tetap Akan Berinvestasi di Indonesia

Kompas.com - 03/10/2013, 13:49 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia masih tetap optimis bisa menarik investasi langsung dari Amerika Serikat ke depan, meski saat ini pemerintah negara tersebut sedang menghentikan layanannya (shutdown).

Presiden dan CEO Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Amerika Serikat Tom Donohue mengatakan, sejak 2004 hingga 2012 sudah ada investasi dari Amerika Serikat ke Indonesia senilai 65 miliar dollar AS.

"Dalam 3-5 tahun ke depan, perusahaan-perusahaan AS merencanakan investasi di Indonesia dengan total senilai 61 miliar dollar AS," kata Tom saat ditemui di kantor BKPM Jakarta, Kamis (3/10/2013).

Ia menambahkan, komitmen tersebut disampaikan saat pertemuan dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kadin Indonesia. Komitmen itu bisa terwujud jika pemerintah Indonesia bisa memberi lingkungan investasi yang kondusif dan bersahabat.

Saat ini, perusahaan-perusahaan AS di Indonesia dianggap mampu meningkatkan produktivitas lokal. Perusahaan-perusahaan ini juga berinvestasi pada karyawannya serta memberikan kontribusi jangka panjang yang signifikan kepada masyarakat di tempat mereka melakukan kegiatan operasinya.

"Saat ini terdapat penilaian yang terlalu rendah baik terhadap jumlah maupun dampak dari investasi AS di Indonesia. Hal ini juga menunjukkan bahwa investasi AS di Indonesia akan menjadi faktor pendorong perekonomian yang sangat penting," tambah Managing Director dari AmCham Indonesia Andrew White.

Berdasarkan data dari Ernst & Young, perusahaan-perusahaan AS mempekerjakan secara langsung sekitar 183.000 masyarakat Indonesia dengan upah yang bersaing. Selain itu, perusahaan tersebut mampu mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung di lebih dari 1,7 juta lapangan kerja untuk warga Indonesia.

Sejak tahun 2007-2012, perusahaan-perusahaan AS di Indonesia juga mengeluarkan anggaran pelatihan karyawan, yang rata-rata meningkat 150 persen.

Perusahaan tersebut juga membelanjakan rata-rata sebesar 5,8 juta dollar AS pada 2012 untuk program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), yang meningkat 95 persen sejak tahun 2007.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com