Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedelai Tak Masuk dalam 64 Tanaman Penting Dunia

Kompas.com - 08/10/2013, 16:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komoditas kedelai tak masuk dalam 64 jenis tanaman pangan penting dunia dalam daftar traktat internasional tentang Sumber Genetik Tumbuhan untuk Pangan dan Pertanian atau International Treaty on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture (ITPGRFA).

Peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Kementerian Pertanian, M Sabran, menengarai, salah satu alasannya adalah adanya kepentingan Amerika Serikat dalam traktat tersebut.

"Bisa dipahami masing-masing negara mau melindungi miliknya. AS ini kedelainya banyak. Mereka berpikir kedelai tidak usah dimasukkan ke dalam tanaman penting dunia, jadi AS tidak ikut menandatangani. Jepang baru tahun ini menandatangani (ITPGRFA)," kata Sabran kepada Kompas.com di kantor Balitbang Kementan, Jakarta, Selasa (8/10/2013).

Dengan pakta global tersebut, negara-negara di dunia bisa bertukar keanekaragaman hayati, khususnya tanaman pangan, sehingga dapat berkontribusi pada ketersediaan pangan dunia.

Selain itu, ITPGRFA juga menjadi landasan kuat bagi penyebarluasan kesejahteraan yang berasal dari keragaman pangan dunia. Jika memungkinkan, maka antarnegara juga bisa saling berbagi keuntungan yang dapat diraih dari pertukaran sumber daya itu.

Sayangnya, diakui oleh Sabran, tiap negara punya kepentingan untuk melindungi tanaman pangan penting yang berasal dari negara mereka. Inilah yang menjadi hambatan sejak 7 tahun lalu. Pakta global soal sumber daya genetik baru menyepakati 64 jenis tanaman pangan.

"Seperti padi, karena banyak yang menggunakan, makanya bisa masuk. Jadi itu negosiasi (penting tetapi alot). Menambah satu jenis tanaman saja bisa bertahun-tahun lamanya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com