Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foxconn: Indonesia Masa Depan Kami

Kompas.com - 24/10/2013, 10:25 WIB
Anastasia Joice

Penulis


KOMPAS.com —
Perusahaan elektronik Foxconn atau Hon Hai Precision Industry Co Ltd, produsen gadgetasal Taiwan, menyatakan komitmennya untuk berinvestasi di Indonesia. Berikut kutipan wawancara dengan CEP Foxconn Terry Gou dan juru bicara Foxconn Simon Hsing di sela-sela APEC CEO Summit Nusa Dua, Senin (7/10/2013) lalu. Foxconn merupakan pemasok berbagai komponen produk eletronik, termasuk telepon pintar Apple. Foxconn sudah menyatakan niatnya berinvestasi di Indonesia.

Apa alasan Foxconn berinvestasi di Indonesia?
Ada tiga alasannya. Pertama, orang-orang di Indonesia itu baik, mudah diajak bekerja sama. Kedua, pemerintahan yang efisien. Namun, kami masih harus banyak berbicara dengan pemerintah. Ketiga, lokasi Indonesia bagus. Kami memiliki pabrik-pabrik kecil di Vietnam, Thailand, dan India. Kami akan membantu Indonesia membangun sumber daya nasional. Di sini banyak sumber daya. Harus ada juga integrasi rantai produksi, juga nilai tambah untuk negara ini. Indonesia adalah masa depan kami.

Kapan pabrik akan terealisasi? Berapa besarnya investasi?
Kami masih harus berbicara dengan banyak pihak dan melakukan kajian terhadap rencana ini dengan hati-hati. Investasi ini bukan sekadar angka, bukan sekadar berapa nilai investasi. Kami ingin membangun industri ICT. Ingin membantu Indonesia. Kami akan membuat ribuan jenis produk, tidak hanya produk telepon genggam saja, tetapi banyak lagi. Ini masih tahap awal. Pemerintah sangat bersabar dalam pembicaraan ini.

Kapan finalnya?
Diharapkan pada tahun 2014 mendatang semua tahap akan diselesaikan. Akan ada kabar baik pada tahun 2014 mendatang. Ketika itu, sudah ada tempat, sudah ada perusahaan, sudah ada mitra.

Di Indonesia bermitra dengan siapa?
Kami merasa tidak nyaman menyebutkan satu nama. Bisa saja mitra kami di sini lebih dari satu. Semua pihak sangat mungkin untuk menjadi mitra kami. Kami sedang bekerja dengan sangat intensif untuk menyelesaikannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com