Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Banglades: Gaji Buruh di Indonesia Jauh Lebih Baik

Kompas.com - 04/11/2013, 21:16 WIB

DHAKA, KOMPAS.com — Bersyukurlah para pekerja yang bekerja di Indonesia. Pasalnya di Banglades, para buruhnya masih memegang rekor sebagai pekerja dengan bayaran terendah di dunia.

Bahkan, serikat buruh di Banglades juga menyebut gaji buruh di Indonesia jauh lebih baik dari negara mereka.

Oleh karena itu, hari Senin (4/11/2013) ini Dewan Pengupahan Banglades memutuskan untuk menaikkan upah minimum buruh yang bekerja di sektor garmen sebesar 76 persen menjadi 67 dollar AS atau Rp 737.000 per bulan. Meskipun dinaikkan, perolehan gaji buruh tersebut masih tercatat sebagai yang terendah dari buruh di negara lain.

Runtuhnya kompleks industri garmen Rana Plaza pada April lalu telah membuka mata masyarakat dunia betapa buruknya kondisi buruh yang ada di Banglades.

"Dewan pengupahan kemudian memutuskan gaji minimum untuk pekerja garmen sebesar 5.300 taka (Rp 737.000) sebagai upah minimum," jelas Dewan Pengupahan Banglades dalam keterangan resminya.

Meski demikian, keputusan tersebut tidak serta merta diterima oleh pemilik pabrik. Perwakilan pengusaha garmen Banglades, Arshad Jamal Dipu, menyatakan, naiknya gaji buruh akan berdampak pada kolapsnya industri tersebut, yang sejauh ini terbesar kedua di dunia setelah China.

"Keputusan itu merupakan keputusan yang emosional, dan akan menggerus keuntungan kompetitif industri garmen Banglades," ujar Dipu.

Meskipun baru diputuskan di level Dewan Pengupahan, Pemerintah Banglades kemungkinan besar akan menerima rekomendasi tersebut untuk disahkan menjadi peraturan. Pemerintah negara tersebut juga berjanji akan mulai menaikkan gaji pada bulan ini.

Sebelumnya, berbagai protes digelar oleh para buruh Banglades yang menuntut perbaikan gaji serta kondisi tempat kerja yang selama ini sangat buruk.

Ketua Serikat Buruh Banglades Sirajul Islam Rony menyatakan kenaikan tersebut dinilai masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.

"Upah minimum di Kamboja dan India sekitar 80 dollar AS (Rp 880.000) per bulan, sedangkan buruh di Vietnam, Indonesia, dan China dibayar lebih tinggi lagi," ujar Rony, yang menjadi salah satu anggota dewan pengupahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com