Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Struktur Ekonomi Harus Lebih Seimbang dan Sehat

Kompas.com - 15/11/2013, 04:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk konsisten menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan Indonesia, menuju struktur ekonomi yang lebih seimbang dan sehat. Tugas utama BI menjaga target inflasi pun dimaknai lebih luas.

"Kami tegaskan bahwa arah kebijakan Bank Indonesia ke depan, termasuk di periode transisi politik 2014, Bank Indonesia akan konsisten menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan," kata Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo dalam pidato akhir tahun di acara bankers dinner, Kamis (14/11/2013) malam.

Agus mengatakan, stabilitas perekonomian dan sistem keuangan Indonesia harus dikembangkan menuju struktur ekonomi yang lebih seimbang dan sehat. Tujuannya, fondasi yang kuat bagi transformasi ekonomi ke depan.

Nilai tambah dan industrialisasi

Keseimbangan ekonomi, ujar Agus, adalah pertumbuhan ekonomi yang ditopang postur neraca transaksi berjalan yang berkelanjutan (sustainable). Berkelanjutan, lanjut dia, berarti struktur ekspor harus bernilai tambah tinggi serta industri punya kemampuan memproduksi barang dan jasa yang selama ini masih dipasok dari impor.

Di sisi lain, Agus menekankan, neraca transaksi berjalan juga harus berasal dari sumber yang lebih permanen, seperti investasi asing langsung (FDI). Dana yang tak bersifat jangka pendek seperti FDI, ujar dia, akan mendorong tumbuhnya industri yang maju dan berdaya saing global.

"Dengan kompleksitas tantangan yang dihadapi, arah kebijakan BI diukur dari dimensi tujuan dan waktu," sebut Agus. Dimensi tujuan, papar dia, mengacu pada komitmen pengelolaan inflasi yang tetap berada pada kisaran targetnya.

Perluasan tugas menjaga target inflasi

Namun, ujar Agus, upaya menjaga target inflasi tetap berada pada kisaran yang telah ditetapkan itu juga diperluas. "Yaitu diarahkan untuk mengendalikan neraca transaksi berjalan yang lebih sustainable serta menjaga stabilitas sistem keuangan."

Adapun dimensi waktu bagi arah kebijakan Bank Indoensia, menurut Agus, adalah menempatkan kerangka kebijakan yang konsisten untuk jangka waktu tertentu. Tenggat waktunya merujuk pada apakah perekonomian Indonesia telah menjadi lebih seimbang.

"Secara keseluruhan, arah kebijakan Bank Indonesia diimplementasikan melalui bauran kebijakan di bidang moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran," pungkas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Whats New
Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Whats New
Berantas 'Bus Bodong', PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Berantas "Bus Bodong", PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Whats New
Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com