Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Minta Investasi Asing Langsung Ditingkatkan

Kompas.com - 16/12/2013, 13:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop mengatakan investasi asing langsung (foreign direct investmen/FDI) Indonesia sudah berada dalam jumlah yang cukup, namun masih harus ditingkatkan.

"Namun bila dibandingkan dengan pasar berkembang lainnya masih rendah. Dalam 3 tahun terakhir peningkatan PMA masih rendah. PMA harus meningkat lebih lanjut lagi," kata Diop dalam Laporan Perkembangan Triwulanan Perekonomian Indonesia di Gedung BKPM, Senin (16/12/2013).

Diop menjelaskan, pada kenyataannya diperlukan lebih banyak PMA. Ia memandang permasalahan dalam defisit neraca transaksi berjalan sebagian disebabkan masalah keuangan. Bila PMA meningkat, kata dia, Indonesia tak perlu khawatir dengan permasalahan keuangan global.

"Bila PMA naik paling tidak 2 kali lipat, maka tidak ada yang khawatir (dengan) tapering off karena kita punya cadangan (keuangan) yang cukup untuk meng-cover defisit neraca transaksi berjalan," ujar Diop.

Lebih lanjut, Diop mengungkapkan dalam menyelesaikan permasalahan defisit neraca transaksi berjalan setidaknya ada dua pendekatan. Pertama, pendekatan flow, yang mana arus masuk PMA akan dapat menutup defisit neraca transaksi berjalan.

Kedua, pendekatan saham yang terdiri dari kebijakan yang dapat mencegah arus modal keluar, baik dari saham maupun surat berharga lainnya.

Bank Dunia menilai terdapat kebutuhan yang jelas untuk membuat kemajuan lebih lanjut dalam mendukung PMA, yakni dengan mendorong revisi daftar negatif investasi (DNI) yang mendukung investasi yang kini menjadi inti paket kebijakan pemerintah bulan Agustus yang kini masih menunggu pelaksanaan, dan memperkuat kualitas keseluruhan proses penyusunan kebijakan investasi untuk meminimalkan ketidakpastian kebijakan.

"Paket kebijakan Agustus dan doing business measure sangat penting untuk menarik lebih banyak PMA. Namun, ketidakpastian regulasi masih menghambat PMA masuk," kata Diop.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com