Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semen Indonesia Targetkan Ekspor 1 Juta Ton Semen

Kompas.com - 20/12/2013, 11:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan semen dari luar negeri atas produk PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SI) sepanjang tahun ini cukup besar. Namun, Direktur Utama SI Dwi Soetjipto menuturkan, volume ekspor sepanjang tahun ini baru mencapai 200.000-300.000 ton.

Hal itu dikarenakan SI baru bisa melayani permintaan luar negeri jika ada sisa produksi. Padahal permintaan dari Bangladesh, Sri Langka, juga negara-negara lain di kawasan Asia Selatan lumayan besar.

"Apalagi kita punya pabrik di Padang yang dekat dengan pasar itu. Saingannya dengan Vietnam, China, dan Thailand. Masalahnya kita untuk ekspor, kalau ada kelebihan," ujar Dwi ditemui usai penandatanganan MoU dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, di Jakarta, Jumat (20/12/2013).

Dwi menuturkan, penjualan pasar ekspor tahun depan akan ditingkatkan apalagi jika ada pelemahan permintaan domestik.

Sementara itu, menghadapi pasar bebas ASEAN 2015, dan liberalisasi perdagangan global, ia memastikan bakal semakin menggiatkan ekspansi di luar negeri.  "Tahun ini ekspor 200.000-300.000 ton, makanya tahun depan kita perkirakan 500.000 - 1 juta ton," tutur Dwi.


Saat ini SI memiliki satu pabrik semen di Vietnam, dan tengah memproses ekspansi di Myanmar. Rencananya, pabrik di Myanmar ini akan mulai dibangun tahun depan. Ditargetkan pabrik ini mampu memproduksi sampai 1 juta ton semen. "Jadi kemampuan daya saing regional itu dipengaruh titik produksi kita ada di mana. Kalau semua terkumpul di Indonesia, maka kita akan kesulitan untuk bersaing di regional," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com