Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Terkendali, BI Tak Perlu Naikkan BI Rate

Kompas.com - 02/01/2014, 16:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) dinilai tidak perlu menaikkan suku bunga acuan (BI rate) lebih dulu karena angka inflasi Desember 2013 sebesar 0,55 persen dan inflasi tahunan mencapai 8,38 persen.

Menurut Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti, saat ini yang dibutuhkan bukan penyesuaian suku bunga acuan, namun apakah implementasi kebijakan sektor riil sesuai dengan harapan.

"Kalau kita lihat dengan angka inflasi kemudian impor kan juga turunnya sudah dalam, saya rasa tidak perlu cepat-cepat BI melakukan adjustment dengan peningkatan BI rate lagi," kata Destry di Kantor OJK, Kamis (2/1/2014).

Terlebih lagi, ujarnya, masalah utama yang dihadapi adalah terkait dengan BBM. Destry memandang tren impor minyak masih akan cukup besar. Hal inilah yang sebenarnya perlu diperhatikan oleh pemerintah.

"Saya kira pemerintah harus berani mengambil langkah yg lebih tegas lg utk bisa mengendalikan konsumsi minyak. Terutama itu," ujar dia.

Adapun terkait investasi, Destry melihat impor terkait investasi akan turun secara dalam. Ini mengakitkan penurunan pula dalam impor bahan baku dan barang modal.

Sebagai informasi, BI rate tetap pada posisi 7,5 persen pada bulan Desember lalu. BI memandang kebijakan tersebut konsisten dalam upaya BI mengarahkan inflasi menuju sasaran 4,5 plus minus 1 persen dan mengupayakan defisit neraca transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan.

BI secara bertahap menaikkan BI rate selama periode Juni hingga November 2013. Kenaikan selama periode tersebut tercatat 175 basis poin. Pada bulan November lalu, kenaikan BI rate terjadi sebanyak 25 basis poin dari 7,25 persen menjadi 7,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com