Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, Panen Udang Melorot 30 Persen

Kompas.com - 21/01/2014, 11:46 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Hujan yang turun terus menerus berdampak pada panen udang windu berkualitas ekspor di Banyuwangi. Hasil panen turun hingga 30 persen karena udang tumbuh tidak normal.

"Biasanya kami panen saat udang windu berusia 4 bulan dengan ukuran 30 ekor per kilogram.  Tapi agar tidak rugi terpaksa kamu panen lebih awal saat ukuran 80 ekor per kilo. Harganya pun selisih jauh dari harga normal. Yang biasa di jual harga Rp 120.000 per kilogram hanya sekitaran Rp 89.000 per kilogram," ungkap Muhtarom, petani tambak udang warga desa Bangsring Kecamatan Wongsorejo kepada Kompas.com Selasa (21/01/2013).

Muhtarom mengatakan, hujan yang turun terus menerus membuat suhu turun dan berimbas pada udang yang tidak bisa tumbuh normal karena serangan penyakit seperti white spot dan mio. Suhu dingin juga memicu pertumbuhan plankton biru dan merah yang merugikan petani.

"Indikasinya ada perubahan warna air kolam. Jika muncul plankton yang merugikan air akan berwarna hijau kebiruan atau merah kecoklatan. Sedangkan air yang sehat untuk udang berwarna hijau kecoklatan atau krem," jelasnya.

Sementara itu Sunardi, petani tambak udang yang ada di Desa Bengkak Kecamatan Wongsrejo juga mengungkapkan ia dan rekan sesama petani tambak udang sudah berusaha mengantisipasi penyakit dengan menebar bakteri menguntungkan seperti Laktobasilus dan basilus.

"Namun hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Banyak udang yang mati karena stress dan banyak juga yang menjadi kanibal," katanya.

Akibat cuaca buruk, panen normal satu hektar tambak udang windu kualitas ekspor yang mencapai 40 ton dengan udang ukuran 30 ekor per kilogram turun drastis hingga sekitar 30 ton. "Rata-rata petani di sini hasil panennya turun 30 persen," ujar Sunardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com