Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Industri Keuangan Dikuasai Perbankan

Kompas.com - 14/04/2014, 11:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang perbankan masih menjadi motor penggerak sektor keuangan Indonesia. Bahkan, bisnis keuangan sektor perbankan pun semakin berkembang di berbagai industri keuangan.

"Industri keuangan dikuasai perbankan. Bisnis perbankan sudah menyebar di berbagai sektor keuangan. Grup keuangan kalau kinerjanya baik dan semakin kuat akan bagus untuk ekonomi. Mereka mengalirkan darah ke perekonomian kita," kata Kepala Transisi Tahap II OJK Agus Siregar dalam Seminar "Masa Depan Keuangan Grup" di Jakarta, Senin (14/4/2014).

Lebih lanjut, Agus mengatakan sistem keuangan di Indonesia memiliki nilai sekitar Rp 9.000 triliun. Adapun di atas 70 persen dari nilai tersebut berada di perbankan. Kinerja sektor perbankan Indonesia pun dinilainya masih sangat baik, terlihat dari berbagai data kinerja industri selama tahun 2013 lalu.

"Total aset industri secara umum terus tumbuh. Setelah krisis tahun 2008, industri perbankan mulai stabil, baik dari pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga. Likuiditas sampai akhir tahun 2013 juga masih stabil. NPL (rasio kredit macet) masih di bawah 5 persen," ujar Agus.

Karena bisnis yang semakin kuat, maka perbankan banyak yang membentuk konglomerasi keuangan dengan bank sebagai induk. Menurut Agus, hal tersbut baik untum mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Konglomerasi baik dan bagus untuk mendorong ekonomi. Tapi mereka jangan sampai gagal. Mereka terlalu besar untuk dibiarkan gagal," katanya.

Oleh karena itu, untuk menjaga stabilitas, maka perlu koordinasi yang kuat antara pengawas. Terkait hal tersebut, maka terdapat pembagian tugas antara Bank Indonesia (BI) dengan OJK. "BI mengawasi makroprudensial. Kami di OJK mengambil tugas di mikroprudensial. Kita lebih mendorong kepada well-managed financial institution dan pengawasan yang baik serta pasar modal yang efisien. Sehingga ini bisa mendorong stabilitas sistem keuangan," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com