Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Bukan Prioritas untuk Industri Lagi

Kompas.com - 16/04/2014, 21:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPN Apindo), Soebronto Laras menilai, Jakarta sudah tidak menarik lagi untuk menjadi daerah industri. Namun sayangnya, lahan di sekitar Jakarta ternyata sudah banyak yang dikuasai asing.

“Sekarang ini (lahan) sudah habis dalam menghadapi pasar bebas ASEAN. Semua, mulai dari Bekasi, Karawang, sampai Purwakarta itu semuanya sudah sold out,” kata dia di gedung Apindo Training Centre, Jakarta, Rabu (16/4/2014).

Soebronto mengatakan, makin diminatinya kawasan tersebut didorong oleh konektivitas seperti pembangunan jalan tol. Jalan bebas hambatan yang dibangun dari Jakarta, Cikampek hingga nantinya ke Cirebon membuat kawasan tersebut potensial sebagai kawasan industri baru. Akibatnya, Jakarta tak lagi menjadi prioritas kawasan industri.

"Jakarta enggak prioritas. Apalagi Pulogadung, udah enggak nyaman, udah banjir segala macem,” tambahnya.

Sayangnya, lanjut Soebronto, pemilik lahan sepanjang Bekasi hingga Purwakarta mayoritas adalah orang asing. “Tapi yang menyedihkan siapa yang invest? Ini adalah asing,” katanya.

Dia menjelaskan, para investor asing sudah jauh-jauh hari membeli lahan tersebut. Ada yang membelinya pada 2005, dan beberapa lagi pada 2008. Dan saat ini, harga tanah pun sudah berlipat empat kali.

Dari sini, kata Soebronto, investor asing sudah mendapat keuntungan berlipat-lipat. Sehingga, lanjutnya, investor asing tidak akan merugi seandainya suatu saat harus hengkang dari Indonesia, lantaran melihat adanya potensi yang lebih efisien di negara lain.

“Kalau pengusaha lokal yang punya (lahan), enggak akan pindah ke mana-mana. Ini kan tanah air kita, tapi sekarang bukan punya kita. Ini yang mesti kita sadari,” sesalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com