Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencitraan Wajib untuk "Personal Branding"

Kompas.com - 08/05/2014, 11:21 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Chief Happiness Officer FortunePR, Indira Abidin menuturkan, selain resistensi terhadap regulasi, publik kini juga anti terhadap pemerintah atau otoritas yang arogan. Dia mengatakan, masyarakat lebih menyenangi pemerintahan atau sosok pemimpin yang mau mendengar masyarakat dengan jalan turun ke lapangan. Namun, bagaimanakah membedakan pemimpin yang berusaha untuk tidak arogan dengan yang hanya melakukan pencitraan?

"Pada saat kalau itu (blusukan) dilakukan dengan sesungguh-sungguhnya, masyarakat tahu kok. Dan kalau kebijakan yang keluar dari situ merupakan solusi yang win-win, artinya efektif kan komunikasinya," ujar Indira, Rabu (7/5/2014).

Hal yang demikian itu (blusukan), diakui Indira memang sebuah bentuk pencitraan. "Tapi pencitraan memang yang seharusnya kan," ungkapnya.

Pada dasarnya, kata dia, semua pimpinan, apakah itu pimpinan negara atau pimpinan perusahaan wajib melakukan pencitraan. "Wajib, karena itu personal branding," katanya.

"Jadi dalam pencitraan itulah sebenarnya dia melakukan komunikasi untuk bilang ke masyarakat bahwa saya melayani kamu. Tapi memang itu harus riil karena orang akan tahu dari hasilnya," jelas dia lagi.

Indira mengatakan, pencitraan ini penting dilakukan baik oleh pemimpin daerah, pemimpin negara, juga pemimpin perusahaan. Hal itu lantaran, citra pemimpin akan menentukan 40 persen dari reputasi institusi/lembaga yang dipimpin.

"Jadi dia wajib sekali melakukan pencitraan. Karena kalau tidak, organisasinya ini susah bangun reputasinya," ungkap wanita yang juga menjabat sebagai Corporate Secretary PT Fortune Indonesia Tbk. itu.

Menurut Indira, pencitraan tidak selalu berkonotasi negatif. Pencitraan yang negatif, tambahnya, adalah pencitraan yang kosmetika, pura-pura. "Misalnya, Jokowi. Kalau dia sekedar duduk untuk dipotret nggak ngapa-ngapain kemudian pergi itu dia pencitraan, enggak ada hasilnya kan," terang Indira.

"Tapi kalau misalnya memang pada waktu itu dia cari solusi cari win-win solution, dia ingin ngedengerin masalahnya apa, supaya nanti dia kebijakannya sesuai. Nah, itu kan pencitraan yang seharusnya dia lakukan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com