Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF: Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Kemungkinan Terpangkas

Kompas.com - 12/05/2014, 07:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Dana Moneter Internasional (IMF) kemungkinan akan merevisi ke bawah prediksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok, dari proyeksi sebelumnya 7,5 persen tahun ini.

Direktur Dana Departemen Asia dan Pasifik Dana Moneter Internasional (IMF) Changyong Rhee menuturkan, pada kuartal I-2014 ada indikasi bahwa pertumbuhan ekonomi negara tersebut melambat.

"Saat ini prediksi kami 7,5 persen. Saat ini tren pasar sangat di bawah itu. Sehingga, kami harus mencermati apakah kami harus melakukannya atau tidak," kata dia seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (11/5/2014).

Biro Statistik Tiongkok di Beijing bulan lalu menyatakan pertumbuhan ekonomi melambat menjadi 7,4 persen pada kuartal I-2014 dibandingkan tahun sebelumnya. Ini terkait dengan upaya pemerintah mengerem lonjakan kredit sementara pada saat bersamaan mempertahankan ekspansi untuk mendukung penciptaan lapangan kerja.

Sementara itu, nilai tukar mata uang yuan melemah 2,8 persen tahun ini setelah menguat 3 persen tahun lalu. Menurut data yang dihimpun Sistem Perdagangan Valuta Asing Tiongkok, pada tanggal 30 April silam, nilai tukar yuan mencapai 6,2676 per dollar AS, terendah sejak Oktober 2012. Adapun kemarin, yuan ditutup pada posisi 6,228 per dollar AS.

Perlambatan ekonomi Tiongkok berdampak signifikan kepada negara-negara yang menggantungkan nasib perdagangannya kepada Negeri Tirai Bambu tersebut, termasuk Indonesia.

Ekspor Indonesia pada kuartal I 2014 terjun bebas akibat melemahnya permintaan dari Tiongkok. Bahkan, Bank Indonesia (BI) menilai perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2014 terjadi salah satunya karena kondisi Tiongkok.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2014 tercatat sebesar 5,21 persen, lebih rendah dibandingkan 5,7 persen pada kuartal IV 2013. Menurutnya, perlambatan tersebut disebabkan melemahnya kinerja ekspor riil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com