Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua debitor Bank Mutiara Tak Kunjung Lunasi Utang

Kompas.com - 05/06/2014, 11:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mutiara Tbk menyatakan ada dua debitor nakal yang tak kunjung kooperatif dalam pelunasan kredit macetnya. Sekretaris Perusahaan Bank Mutiara, Rohan Hafas mengungkapkan, kedua perusahaan tersebut tidak menunjukkan itikad baik untuk melunasi utangnya.

Rohan menyebutkan bahwa dalam pelunasan kredit macet, perseroan fokus pada penyebab kredit macet tahun 2013 lalu, dimana ada 11 perusahaan yang menjadi debitur macet. Dari jumlah tersebut, terdapat dua perusahaan dinilai belum kooperatif untuk membayarkan utang yaitu PT Enerindo milik Robert Tantular dengan nilai kredit sebesar Rp 174,6 miliar dan juga PT Catur Karya Manunggal (CKM) dengan nilai kredit sejumlah Rp 65,9 miliar.

"Sampai saat ini, keduanya belum menunjukkan tanda-tanda kooperatif berupa pembayaran utang. Sama sekali belum bayar," jelas Rohan di Jakarta, Rabu (4/6/2014).

Sejatinya Bank Mutiara sudah melakukan sejumlah upaya agar kedua perusahaan tersebut kooperatif. Namun karena tak kunjung berbalas, bank dengan kode emiten BCIC ini akan melakukan upaya hukum untuk mendesak pembayaran.

"Kami belum dapat sebutkan langkah hukumnya seperti apa, karena terutama harus dilakukan somasi dan sebagainya terlebih dahulu," katanya.

Jika dihitung, dari total kredit macet Bank Mutiara sebesar Rp 600 miliar, baru 25 persen atau Rp 150 miliar yang sudah dapat ditagih kembali. Para debitor ini diberi tenggat waktu penyelesaian utang sampai dengan akhir tahun 2014.

"Kuartal pertama sebanyak 25 persen debitor membayar. Batas waktu dua pekan ke depan, kami akan laporkan perkembangan terkait debitur yang menjadi kredit macet 2013," ucap Rohan.

Catatan saja, Bank Mutiara memiliki lima debitor kelas kakap yang tiba-tiba menghentikan cicilan pembayarannya. Debitur itu adalah PT Selalang Prima International, PT Polymer Spectrum Sentosa, PT Trio Irama serta PT Catur Karya Manunggal (CKM).

Keempat perusahaan tersebut tergabung dalam grup PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dengan nilai total pinjaman ke Bank Mutiara Rp 411,5 miliar. Belakangan, PT TPPI menolak bahwa pihaknya merupakan grup usaha dari empat perusahaan tersebut yang merupakan debitur nakal Bank Mutiara.

Debitur lainnya adalah perusahaan milik Robert Tantular, yakni PT Enerindo dengan nilai kredit sebesar Rp 174,6 miliar. Sejauh ini, baru PT Selalang Prima Internasional yang menunjukkan itikad baik. (Dea Chadiza Syafina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com