Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Belum Tersedia, Tol CIbitung CIlincing Terancam

Kompas.com - 29/06/2014, 11:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Dana sebesar Rp 1,2 triliun yang diperlukan untuk pembebasan lahan jalan tol Cibitung-Cilincing belum juga tersedia. Jika tak ada dana, proyek ini pun terancam gagal dibangun.

Dedy Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan pemerintah tengah mengkaji beberapa alternatif pendanaan untuk membiayai pembebasan lahan tersebut. Salah satunya dengan menggunakan sisa dana Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Pekerjaan Umum.

Tapi, pemanfaatan dana BLU tidaklah mudah. Pasalnya,  pemanfaatan dana BLU harus dilakukan melalui mekanisme APBN. "Untuk memanfaatkan dana BLU harus melalui mekanisme APBN, kemarin APBNP baru diketok. Bagaimana menanggulangi ini? Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, akan mencari cara," kata Dedy, Jumat (27/6/2014).

Jalan tol Cibitung-Cilincing sepanjang 33,61 kilometer tersebut dibangun untuk membuat angkutan barang menuju Pelabuhan Tanjung Priok efesien. Perjanjian pengusahaan jalan tol ini sejatinya sudah ditandatangani pada 2007 lalu, namun pembangunan jalan tol ini belum juga beres akibat pembebasan lahan yang belum selesai.

Dari total lahan seluas 107,5 hektare, sampai dengan April 2014 kemarin baru berhasil dibebaskan 14,53 hektare saja.

Pemerintah menetapkan Tol Cibitung-Cilincing sebagai satu dari 15 proyek prioritas yang akan mulai dibangun sebelum Oktober 2014 atau berakhirnya masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Agar target tersebut bisa terwujud, Jumat kemarin Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar rapat maraton untuk mencari solusi atas semua permasalahan yang menghambat pembangunan 15 proyek tersebut.

Djoko Murjanto, Direktur Jenderal Bina Marga mengatakan, salah satu putusan penting yang berhasil dihasilkan dari rapat tersebut adalah kesepakatan anggaran.

Djoko mengatakan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Keuangan telah menyetujui dana pengadaan lahan untuk beberpa ruas tol, termasuk Cibitung-Cilincing. "Total yang disetujui Rp 1,6 triliun, dari target Rp 2,05 triliun," katanya.

Djoko mengatakan, dana Rp 1,6 triliun tersebut rencananya akan digunakan untuk mengganti dana pembebasan lahan beberapa ruas jalan tol yang sudah ditalangi oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Saat ini pihaknya tengah menghitung dana talangan yang akan diganti tersebut.

Selain itu, sisa dana tersebut juga akan digunakan untuk menggeber pelaksanaan beberapa proyek jalan tol. "Sebelum ini karena tidak ada dana kami rem, tapi setelah uangnya ada, kami akan manfaatkan, sebelum lebaran dana ini akan diserap semua," katanya. (Agus Triyono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Optimistis Ekspor Furnitur RI Capai Rp 79,9 Triliun

Teten Optimistis Ekspor Furnitur RI Capai Rp 79,9 Triliun

Whats New
IHSG Ditutup Naik 36 Poin, Rupiah Menguat

IHSG Ditutup Naik 36 Poin, Rupiah Menguat

Whats New
Asosiasi Furnitur Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Global di 2024

Asosiasi Furnitur Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Global di 2024

Whats New
Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Sasar Milenial, MSIG Life dan Bank BJB Luncurkan Asuransi Jiwa Smile Life Extra Plus

Whats New
Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Dukung Pengembangan SDM, IWIP-WBN Buka Program Beasiswa untuk Mahasiswa dan Mahasiswi di Halteng dan Haltim

Whats New
Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Renovasi hingga Buka Toko Baru, Supra Boga Lestari Siapkan Capex Rp 49,5 Miliar

Whats New
'Multiplier Effect' Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

"Multiplier Effect" Gaji ke-13 PNS, TNI-Polri, dan Pensiunan

Whats New
Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Aturan Impor Direvisi, Dunia Usaha: Terima Kasih Pemerintah...

Whats New
Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Malaysia Mulai Pangkas Subsidi Solar, Hemat Rp 12,7 Triliun Setahun

Whats New
63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

63 Persen Gen Z Sebut Lebih Penting Bawa Smartphone Ketimbang Dompet, Berikut Alasannya

BrandzView
Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga Bitcoin Intip Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

Whats New
Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Emiten Ritel RANC Absen Bagi Dividen, Ini Sebabnya

Whats New
Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group

Whats New
OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com