Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Masih Ada Risiko Perekonomian yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 04/07/2014, 13:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS
- Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menengarai masih ada risiko yang perlu diwaspadai, meski stabilitas makroekonomi terjaga.

"Pemerintah dan BI sepakat untuk memelihara stabilitas makroekonomi dan menjaga kepercayaan pasar terhadap prospek perekonomian Indonesia. Indonesia kita yakini mempunyai perkembangan ekonomi yang menuju kondisi yang lebih sehat," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo dalam konferensi pers, Jumat (4/7/2014).

Untuk itu, pemerintah dan BI akan melakukan langkah-langkah, antara lain mengendalikan inflasi sesuai dengan sasaran yang ditetapkan, melanjutkan upaya menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih berkesinambungan, menjaga kesinambungan fiskal, dan mengelola utang luar negeri yang lebih sehat.

"Pengendalian inflasi akan diperkuat dengan sejumlah langkah konkrit BI dengan pemerintah. BI dan pemerintah memperkuat komitmen dalam mencapai sasaran inflasi jangka menengah, yaitu 4 plus minus 1 persen di tahun 2016-2017 dan 3,5 plus minus 1 persen pada 2018," ujar Agus.

Selain itu, pemerintah dan BI juga sepakat untuk mempertajam upaya pengelolaan defisit transaksi berjalan.

Terkait pengelolaan fiskal, pemerintah akan melakukan langkah-langkah yang telah disepakati dalam APBN-P 2014, terutama terkait peningkatan penerimaan pajak dan pengendalian volume konsumsi BBM bersubsidi.

"Harapan kita maka kestabilan kerjasama ini bisa memberi arah jelas kepada masyarakat dan menjadi alat bagi bangsa kita supaya cepat maju dan menyejahterakan bangsa," ujar Menko Bidang Perekonomian Chairul Tanjung pada kesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com