“Kalau ayam itu pakannya jagung, dan itu perlu impor. Sedangkan, sapi itu pakannya dari bungki kelapa sawit. Jadi sebenarnya kita punya comparative advantage di sana. Tapi, sekarang ini kita kebalik-balik,” kata Lutfi ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jumat (11/7/2014).
Lutfi berharap, usai Lebaran dirinya bisa kembali berdiskusi dengan Kementerian Pertanian untuk mewujudkan target-target swasembada yang dipatok pemerintah, dan rencana swasembada daging sapi yang dicita-citakan Kementan.
Untuk itu, salah satu upaya yang dilakukan untuk mendorong berkembangnya peternakan sapi di Indonesia adalah dengan penghapusan bea masuk (BM) sapi indukan. Wacana ini memang sempat terdengar di akhir-akhir waktu Gita Wirjawan menjabat sebagai Mendag. Kini kajian tersebut diteruskan.
“Mudah-mudahan dalam waktu singkat kita bisa berikan prioritas, antara sapi daging dan pakannya, itu. Nah tujuannya adalah bagaimana bangsa yang tekanannya tinggi karena kelas menengah yang tumbuh ini, bisa kita penuhi kebutuhannya akan daging sapi,” kata Lutfi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.