Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditjen Pajak: Kita Jungkir Balik Tiap Hari...

Kompas.com - 08/08/2014, 18:34 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Transformasi Bisnis Direkorat Jenderal Pajak (DJP), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Wahju K Tumakaka, mengatakan, masyarakat sangat naif jika menyalahkan Ditjen Pajak atas tidak tercapainya tax ratio (perbandingan antara jumlah penerimaan pajak dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto).

Penerimaan negara dalam bentuk pajak bisa tinggi jika ada pengawasan dari semua pihak, sehingga kepatuhan meningkat.

Menurut Wahju, soal penerimaan adalah tanggungjawab semua pihak. Dia mencontohkan, di Amerika Serikat, kewajiban mencatat pembukuan menjadi kewajiban setiap warga negara.

"Kalau ada toko yang tidak punya cash register, itu dia bisa menyembunyikan pajaknya. Aparat bisa datang tanpa menunggu tax administration," kata Wahju di Kantor DJP, Jakarta, Jumat (8/8/2014)

Selain toko dan aparat penegak hukum, perbankan juga bisa ikut melakukan pengawasan. "Misalnya dia setor ke bank 5.000 dollar AS, bank bisa tanya sudah lapor IRS (Internal Service Revenue) belum. Jadi, kepatuan itu jadi concern bersama," imbuh Wahju.

Di Indonesia, kondisinya tidak demikian. Wahju mengatakan, urusan menggali pajak seolah-olah hanya menjadi tanggungjawab DJP. "Kita kerja jungkir balik tiap hari tapi tax ratio tidak tercapai, apa akan disalahkan? Itu (penerimaan) kan dari GDP," kata Wahju.

Di sisi lain, remunerasi yang diterima pegawai DJP selama 12 tahun terakhir tak mengalami peningkatan, meski target penerimaan pajak naik, dan ada inflasi. Wahju mencontohkan, pegawai DJP di Irian hanya menerima tunjangan kemahalan Rp 200.000 sejak 2012, dan tak meningkat hingga sekarang. Kondisi ini sangat paradoks dengan tuntutan dan kurangnya partispasi publik dalam meningkatkan rasio penerimaan pajak.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com